hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Menaker: Pengangguran Tertinggi di Indonesia Ditemukan pada Lulusan SMK dan Generasi Muda Awal

Menaker: Pengangguran Tertinggi di Indonesia Ditemukan pada Lulusan SMK dan Generasi Muda Awal
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli/dok.ist

Peluang News, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli baru-baru ini memaparkan bahwa kelompok lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan individu berusia antara 19 hingga 24 tahun menjadi penyumbang angka pengangguran tertinggi di Tanah Air.

Dalam forum Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Senin (5/5/2025), Menteri Yassierli menyampaikan data yang cukup mengkhawatirkan.

“Proporsi pengangguran terbesar justru berada pada lulusan SMK, melampaui jenjang pendidikan lainnya,” ujarnya.

Data rinci yang dipaparkan menunjukkan bahwa setelah lulusan SMK, lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) menyusul dengan tingkat pengangguran sebesar 7,10 persen. Sementara itu, lulusan dari jenjang pendidikan yang lebih rendah seperti SD dan SMP berada di angka 2,90 persen, diikuti oleh lulusan Diploma (4,80 persen), dan Sarjana (5,30 persen).

Menteri Yassierli menggarisbawahi bahwa akar permasalahan ini terletak pada ketidaksesuaian antara kompetensi yang dimiliki lulusan dengan kebutuhan riil di dunia industri. Kurikulum pendidikan, khususnya di tingkat SMK, dinilai belum sepenuhnya selaras dengan permintaan pasar kerja yang terus berkembang.

Sebagai respons terhadap situasi ini, Kemnaker tengah merancang sebuah inisiatif strategis bernama School-to-Work Transition. Program ini memiliki empat pilar utama yang diharapkan dapat memberikan solusi komprehensif:

  • Smart Operation: Fokus pada peningkatan efisiensi operasional perusahaan melalui pelatihan yang relevan
  • Smart Creative IT Skills: Pengembangan keterampilan kreatif berbasis teknologi informasi untuk menghadapi era digital
  • Agroforestry: Pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan hutan sosial untuk mendorong pertumbuhan sektor agroindustri yang ramah lingkungan
  • Green Jobs: Pelatihan untuk menciptakan tenaga ahli di bidang teknologi hijau, sejalan dengan tren global keberlanjutan.

“Kami optimis bahwa fokus pada keempat tema ini akan menghasilkan lulusan yang lebih siap dan kompetitif di pasar kerja,” kata Menteri Yassierli.

Temuan ini sejalan dengan laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah pengangguran secara nasional. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa per Februari 2025, jumlah penduduk yang menganggur mencapai 7,28 juta jiwa.

Lonjakan ini terjadi seiring dengan peningkatan jumlah angkatan kerja menjadi 153,05 juta orang, bertambah sebanyak 3,67 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sayangnya, pertumbuhan angkatan kerja ini tidak sepenuhnya diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.

“Dari sejumlah angkatan kerja tersebut, tidak semuanya berhasil terserap oleh pasar kerja, sehingga kita melihat adanya 7,28 juta orang yang masih mencari pekerjaan,” jelas Amalia dalam konferensi pers di Jakarta Pusat.

Secara persentase, jumlah pengangguran mengalami kenaikan sebesar 1,11 persen atau bertambah sekitar 83 ribu orang dibandingkan dengan data Februari 2024. (Aji)

pasang iklan di sini