KSP Guna Prima Dana kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan anggota dengan membagikan 42 ton beras, langkah yang mereka yakini sebagai bagian dari upaya membangun peradaban koperasi yang lebih manusiawi.

Di tengah denyut pariwisata Bali yang terus bergerak cepat, KSP Guna Prima Dana (GPD) justru memilih meneguhkan langkah dengan kembali pada hal-hal yang paling sederhana, seperti membagikan beras.
“Pembagian sembako ini bagian dari upaya kami membangun peradaban melalui koperasi,” kata Manajer KSP Guna Prima Dana, I Wayan Suyatna, di Bali, beberapa waktu lalu.
Ia memandang pembagian sembako bukan sekadar rutinitas, tetapi simbol bahwa koperasi bisa hadir sebagai penguat di tengah perubahan zaman. “Benefit menjadi anggota tidak hanya sebatas SHU, tetapi juga rasa saling menopang,” tambahnya.
Tahun ini, KSP Guna Prima Dana kembali menyalurkan 42 ton beras kepada anggotanya. Angka itu bukan hanya menunjukkan kapasitas koperasi, tetapi juga keberpihakan. Suyatna menegaskan bahwa beras yang dibagikan merupakan produksi dari salah satu anggota KSP GPD sendiri.
“Dari sejak pandemi covid-19 sampai sekarang, kami konsisten membagikan sembako. Kami ingin menunjukkan bahwa koperasi bisa menjadi ruang hidup yang saling menghidupi,” ucapnya.
Pembagian sembako ini dirangkai dengan penyampaian Rencana Kerja dan RAPBK tahun buku 2026. Langkah ini menunjukkan bahwa koperasi tidak hanya bergerak di ranah sosial, tetapi juga tetap berpegang pada pengelolaan lembaga yang profesional. “Kami ingin seluruh anggota memahami arah perkembangan koperasi,” ujar Suyatna.
Di luar program sembako, KSP GPD mengembangkan berbagai manfaat nyata lainnya. Salah satunya adalah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk semua anggota.
“Preminya kita bayarkan setiap bulan. Jika ada anggota meninggal dunia, keluarganya akan memperoleh santunan sebesar Rp 42 juta. Ini bentuk dukungan kami, sekaligus mendukung program pemerintah,” jelasnya.
Perkembangan koperasi ini menunjukkan pertumbuhan stabil. Hingga Oktober 2025, aset KSP Guna Prima Dana mencapai Rp 730 miliar, meningkat Rp 100 miliar dibanding tahun sebelumnya. Penyaluran pinjaman pun naik signifikan. LDR kami sudah mencapai 70 persen. Tahun lalu masih di bawah 50 persen,” lanjut Suyatna.
Ia menargetkan pada akhir 2026, aset naik 24,4 persen, SHU 35,9 persen, dan pinjaman 26,6 persen. Optimisme itu dibangun dari rekam jejak yang kuat sepanjang tahun berjalan.
Sejumlah penghargaan nasional menjadi bukti capaian koperasi ini. Pada Prominent Award Metro TV 2025, mereka meraih dua penghargaan sekaligus, yaitu Best Cooperative in Socioeconomic Impact dan Best Leadership in Cooperative Social Responsibility. Mereka juga masuk daftar 100 Koperasi Besar Indonesia 2025 sebagai koperasi simpan pinjam terbesar di Provinsi Bali.
Disamping itu, koperasi ini juga memperkuat layanan digital mereka. “Kami sudah menandatangani addendum kerja sama dengan Bank Mandiri terkait layanan Mandiri Corporate Payable melalui API. Layanannya sudah terintegrasi ke GPD Online, tinggal menunggu live. Targetnya akhir tahun ini,” paparnya.
KSP Guna Prima Dana menawarkan berbagai produk simpanan dan pinjaman yang dirancang agar sesuai kebutuhan anggota. Ada Simpanan Dana Prima, Simpanan Berjangka Sijakop, Simpanan Berencana hingga Simpanan Rawat Inap.
Sementara, di sektor pembiayaan, tersedia Pinjaman Multi Guna, pinjaman kepemilikan rumah dan kendaraan, KUR, UMi, hingga Pinjaman SALAM yang menyasar pelaku usaha kecil dan mikro. (RTH)







