Pengalaman adalah guru paling berharga. Ungkapan bijak itu tepat untuk menggambarkan perjalanan Tumbur Naibaho dalam mengelola koperasi. Sebelum dipercaya menjadi Ketua Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri seperti sekarang, pria kelahiran Sumatera Utara, 29 Januari 1965 ini pernah menjadi pengelola koperasi karyawan di salah satu perusahaan asuransi swasta. Sehingga, ia tidak canggung ketika dipercaya oleh anggota untuk memimpin koperasi.
Bagi pria yang hobi travelling ini, mengelola koperasi itu menyenangkan karena bisa membantu masyarakat di tingkat akar rumput. Apalagi segmen pasar Koperasi Makmur Mandiri memang membidik kalangan masyarakat kecil. Ini terlihat dari rata-rata plafon pinjaman yang sebesar Rp4 juta per anggota. “Senang rasanya bisa membantu usaha orang kecil dan menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.
Sebagai sarjana matematika, ia terbiasa berpikir logis dan mendetail. Kebiasaan ini terbawa dalam mengelola koperasi. Strategi pengembangan usaha dilakukan dengan perencanaan yang matang dan rinci. Hasilnya terlihat dari kinerja Koperasi yang kinclong. Dibawah “tangan dingin” Tumbur, usaha KSP Makmur Mandiri terus berkembang yang ditandai dengan jaringan kantor yang bertambah. Selain itu, kepercayaan masyarakat terus meningkat dengan tumbuhnya jumlah anggota. “Semua ini berkat kerja sama tim dan dukungan anggota,” pungkasnya dengan nada merendah.
KSP Makmur Mandiri didirikan pada Juni 2009. Sampai Januari 2018, Koperasi ini memiliki jaringan 86 Kantor Cabang di 13 (tiga belas) provinsi, dan didukung hampir 1.000 orang karyawan. Dimasa mendatang, diharapkan KSP Makmur Mandiri akan semakin banyak berperan dan turut membantu pengadaan lapangan kerja.