hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Masalah Laten UKM dan Tips Mengatasinya

Menurunkan pajak menjadi 0,5% nyatanya tak meringankan masalah UKM. Kendala mereka yang lebih serius adalah modal usaha, strategi marketing, hingga akses teknologi digital.

MINIMNYA modal usaha. Sumber masalah utamanya sebenarnya sangatlah klasik. Mereka kerap kali kesulitan dalam mendapatkan modal pembiayaan. Mau minjam ke bank? Banyak syarat yang tidak bisa mereka penuhi. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan melakukan penggalangan dana. Penggalangan dana yang dilakukan bisa melalui website penggalangan modal usaha yang saat ini banyak tersebar di internet.

Tidak tahu cara membesarkan bisnis. Cara mengatasinya adalah dengan meningkatkan pengetahuan terkait perkembangan strategi bisnis terbaru dengan rajin-rajin membaca dan belajar. Anda bisa coba memetic pelajaran dari pengalaman yang sering dibagikan oleh para pebisnis sukses di dunia ataupun lokal lewat berbagai buku, situs berita, sosial media, seminar, workshop.

Kurangnya inovasi produk. Saat ini, jumlah produk UKM yang bisa menembus di kancah internasional masih bisa dihitung dengan jari. Sangat jarang. Produk UKM di Indonesia pun umumnya masih jauh dari kualitas internasional. Anda harus bisa menawarkan produk anda secara lebih inovatif. Terapkan berbagai formula bisnis atau cara produksi yang berbeda. Selain itu, anda juga harus mampu membuka diri dan bergabung dengan berbagai pelatihan yang biasa diselenggarakan oleh berbagai instansi.

Kesulitan mendistribusikan barang. Kebanyakan dari mereka juga hanya fokus dalam mendistribusikan barang pada beberapa mitra dan pengepul yang hanya dikenalnya saja. Cara mudah dalam mengatasinya adalah dengan aktif bergabung di berbagai pameran produk yang diselenggarakan berbagai instansi. Inilah siasat untuk memperluas jangkauan pasar. Selain itu, cobalah untuk bisa lebih fokus dalam melakukan kerja sama dengan berbagai merchant atau outlet yang mampu membantu mempromosokan produk anda.

Belum mengoptimalkan pemasaran online. Beberapa dari mereka mungkin ada yang sudah memasarkan produknya melalui berbagai media online, seperti media sosial, marketplace, forum. Namun, dalam prakteknya belum maksimal. Akibatnya, hasil yang mereka dapatkan pun menjadi kurang maksimal. Pilih saluran pemasaran online yang tepat, lebih fokus dan optimalkan dalam memasarkan saluran tersebut. Sebagai permulaan, sebaiknya fokus memasarkan di satu saluran saja. Lalu, lakukan optimasi secara berkala agar pemasaran di saluran tersebut menghasilkan peningkatan konversi. Anda juga bisa memberikan peluang berupa dropshipper atau reseller untuk masyarakat luas.

Ketiadaan branding. Kebanyakan dari mereka hanya fokus berjualan tanpa memikirkan kualitas merk produk. Cara mengatasinya lakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses Opportunities, Threats) pada produk anda. Sederhananya, cobalah cermati kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang bisa ditimbulkan atas produk anda. Setelahnya, temukanlah hal yang paling menonjol dan paling membedakan produk anda dengan produk kompetitor. Jika sudah, usahakan lebih konsisten dalam menonjolkan ciri khas produk anda sebagai salah satu materi iklan. Dari sana, kualitas brand anda akan bisa terlihat di mata publik.

Tidak melakukan program loyalitas pelanggan. Masalah yang cukup krusial lainnya adalah tidak adanya program loyalitas pelanggan. Mulai dari pendaftaran member, komunitas pelanggan, hingga promo reguler. Anda bisa memulainya dengan cara melakukan giveaway, cashback, promo, dan lain-lain.

Masih andalkan pembukuan manual. Banyak pelaku UMKM yang tidak sadar bahwa pembukuan manual adalah masalah yang cukup serius. Pembukuan yang dilakukan secara manual ini akan lebih rentan mengalami kerusakan, kehilangan, hingga kesalahan rekap. Padahal, kunci evaluasi bisnis yang memadai adalah pembukuan yang baik.● (Nay)

pasang iklan di sini