JAKARTA—Pisang goreng adalah jajanan yang kerap ditemui di setiap perkampungan. Bagaimana asal muasal kudapan yang dilumuri adonan tepung, gula dan sedikit garam ini, sulit dicari bukti validnya, terutama bukti tertulis. Hanya disebutkan diperkenalkan Portugis ke dunia Melayu pada abad ke 16.
Beberapa referensi seperti novel karya Tjamboek Berdoeri, “Indonesia dalam Api dan Bara” terbitan 1947 menceritakan keadaan kota Malang masa pendudukan Jepang dan Revolusi Kemerdekaan, sudah menyebutkan adanya pisang goreng sebagai jajanan rakyat.
Jadi kemungkinan pisang goreng sudah menyebar ke seluruh penjuru Nusantara ketika kota-kota mulai hidup, mungkin sekitar akhir abad 19 atau awal abad 20.
Hingga saat ini yang disebut pisang goreng hanya berbeda varian tepung dan ukurannya, namun bahan dasarnya masih adonan turun-temurun, termasuk pisang goreng Pontianak.
Belakangan baru muncul pisang goreng racikan sendiri tetapi dijual dan dikemas seperti jajanan pisang goreng umumnya. Salah seorang peracik pisnag goreng kekinian itu ialah Nuning Murwani Putri, 52 tahun mantan peserta Masterchef Indonesia (MCI) Season 4.
Komunitas kuliner mengenalnya sebagai Chef Nuning, melakukan inovasi membuat pisang goreng madu. Nuning sudah memiliki usaha kuliner Dapoer Mama sejak 2015.
“Sejak kecil saya memang penggemar pisang goreng, mau digoreng dan dibentuk atau bahan pisang apapun, pasti saya suka,” ujar Nuning ketika dihubungi Peluang, Senin (27/12/21).
Dikatakannya, dari pengalaman menulis di salah satu tempat menulis resep Cookpad, banyak yang recook resep saya ini dan semua menyukainya.
Akhirnya sewaktu mendapat tawaran kerja sama dengan salah satu coffee shop di Boyolali, pisang goreng madu ini ternyata salah satu dessert yang paling digemari dan dipesan orang. Dari sana, Nuning kemudian memutuskan untuk berjualan sendiri. Anaknya kemudian menjadi pemilik usaha ini.
“Setelah diskusi dengan anak saya, saat ini, akhirnya kita sepakat untuk membuat outlet berjualan di teras Indomaret. Setelah melalui beberapa kali uji coba alhasil kita menetapkan dengan resep yang saat ini untuk dijual di umum menggunakan booth atau gerobak cantik,” paparnya.
Dalam sehari usaha yang dibuka sejak Maret 2021 ini mampu menjual minimal 150 pieces dengan harga Rp5.000 per pieces di gerainya yang terletak di Kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Menurut rencana Januari tahun depan, Nuning dan anaknya akan berjualan dengan menggunakan kontainer.
Mereka mengaku membuka usaha justru di masa pandemi membutuhkan kerja keras dan promo melalui Instagram, Gofood, GrabFood, Tokopedia dan Shopee.
Pada dasarnya pisang goreng madu tetaplah pisang goreng yang manis rasanya, gorengan enak dan camilan yang akan orang selalu cari dan suka.
“Jadi dari situ kami terus membuat inovasi untuk membuat beberapa aneka olahan gorengan manis lainnya. Seperti pisang goreng madu, pisang krezz wijen, pisang nangka goreng, nanas goreng,” pungkasnya (Irvan).
