Wisata bahari dan wisata olahraga (sport tourism) menjadi dua wisata andalan yang bisa dinikmati di Mandalika. Letaknya berdekatan dengan Bali dan Taman Nasional Gunung Rinjani.
EKSOTISME Lombok seolah mata air yang tak henti menyembulkan pesona. Setelah Pulau Komodo, Pantai Merah, Kepulauan Gili, dan Gunung Rinjani, pulau kecil yang masuk ke dalam wilayah administrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini masih punya Mandalika, wilayah seluas 20.035 ha. Lokasinya di Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Di dalamnya, salah satu segmen yang terpenting adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, yang ditetapkan melalui PP N0. 52/2014.
Banyak keunikan terkandung di destinasi ciamik tersebut. Tak heran jika Mandalika masuk sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas. Mumpung nama Mandalika lagi viral gegara heboh peresmian sirkuit anyar balap MotoGP, disusul genangan banjir yang lumayan memalukan itu, tak ada salahnya menyingkap pesona dan fakta menyeluruh mengenai Mandalika. Orang bilang, inilah surga tersembunyi di Pulau Lombok, tetangga Bali jauh-jauh hari telah yang mendunia.
Mandalika ditakdirkan memiliki keindahan yang alami. Dikenal dengan wisata pantai dan laut yang cantik karena wilayahnya berada tepat menghadap ke Samudera Hindia. Selain identik dengan wisata pantai, Mandalika memiliki andalan lain berupa kekayaan budaya, kesenian dan situs-situs wisata bertaraf internasional.
Di kalangan wisdom, nama Pantai Mandalika mungkin terdengar masih agak asing. Tapi pesona Mandalika sudah sangat populer di kalangan turis asing. Terutama mereka yang sebelumnya singgah di Bali. Pantai mashyur di Pulau Lombok ini sudah dibenahi dengan apik, tersedia tempat-tempat persewaan papan selancar, toko-toko cinderamata, dan pesona pemandangan yang begitu cantiknya. Dibanding pantai-pantai lain di NTB, keunggulan pantai Mandalika terlalu maju untuk disaingi.
Potensi pariwisatanya yang layak diacungi jempol membuat pemerintah optimis mematok daerah yang terletak di bagian selatan Pulau Lombok itu sebagai area KEK Pariwisara. Kawasan dengan fungsi khusus seluas 1.035,67 ha itu diproyeksikan mampu mengakselerasi sektor pariwisata Provinsi NTB yang sangat potensial; meski dua tahun terakhir suasanya cukup suram akibat pandemi dan kebijakan lockdown di mana-mana.
KEK Mandalika menawarkan wisata bahari dengan pesona pantai dan bawah laut yang memukau. Mandalika dipungut dari nama tokoh legenda, yaitu Putri Mandalika. Gadis berparas jelita itu konon menceburkan diri ke laut demi menghindari perpecahan karena ada dua orang pelamar dan dia tak hendak memilih. Setiap tahunnya, masyarakat Lombok Tengah merayakan upacara Bau Nyale, yaitu ritual mencari cacing laut yang dipercaya sebagai jelmaan dari Putri Mandalika. Perayaan ini merupakan budaya unik yang menarik wisatawan baik lokal maupun internasional.
Kawasan wisata Mandalika digagas dengan konsep pengembangan pariwisata berwawasan lingkungan, dengan pembangunan obyek-obyek wisata dan daya tarik wisata yang selalu berorientasi kepada kelestarian nilai yang dianut masyarakat dan keniscayaan menjaga kualitas lingkungan hidup.
Proyek ini digarap oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sukses membangun kawasan pariwisata Nusa Dua di Bali. Proyek KEK Mandalika meliputi pembangunan hotel bintang lima, jalan dalam kawasan sepanjang 4 kilometer (km), Masjid Mandalika, dan instalasi pengolahan air bersih berteknologi sea water reverse osmosis.
Mandalika memiliki banyak potensi pariwisata yang dapat dinikmati, seperti wisata pantai Kuta dan Tanjung Aan dan dapat melakukan snorkeling dan berselancar. Terdapat juga festival dan event di Mandalika seperti Pesta Bau Nyale, Festival Muharram dan Lombok Sumbawa Cultural. Seperti layaknya di daerah lain di Indonesia, kuliner yang tersedia sangat banyak dan beragam. Wisatawan dapat menikmati Bebalung, Sate Tanjung, Sate Rembiga, Sate Bulayak, Ares dan berbagai kuliner khas lainnya.
Di antara promosi besar-besaran yang dilakukan pemerintah adalah penyelenggaraan lomba maraton Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sengaja digelar di Mandalika dengan tujuan memperkenalkan kawasan ini sebagai destinasi wisata yang oke kepada masyarakat intenasional. Hal ini sekaligus mengimplementasikan prioritas wisata yang didorong pemerintah Indonesia, yakni mencipatakan One Vision, One Mission, On Family.
Pantai Kuta Mandalika dan laguna di kawasan tersebut juga dioptimalkan. Sejumlah infrastruktur penunjang pun telah dipersiapkan. Di antaranya, Pelabuhan Lembar berjarak 46 km dari Mandalika, ruas jalan Penunjak-Kuta sepanjang 18,2 km, dan Bandara Internasional Lombok berjarak 18 km, serta Gardu Induk Kuta sebesar 150 KV. Lewat pembangunan itu, Mandalika ditargetkan menyerap investasi hingga Rp40 triliun dan tenaga kerja sebanyak 587.000 jiwa sampai dengan tahun 2025.
Bagi penggemar selancar, Pantai Tanjung Aan sangat layak dijajal. Pantai ini terkenal dengan ombak yang besar lagi indah. Selain itu, anda juga bisa mencoba berselancar di Pantai Gerupuk dengan spot surfing terbaik, yaitu Batu Teong (Dondon), Prigi (inside), Gili Goleng (outside right), Batu Lawang (kids point), dan Terasaq (outside left).
Sekitar 7 km ke arah utara dari Mandalika, terdapat Desa Sade. Desa ini merupakan rumah bagi perajin tenun ikat dan songket Lombok yang produknya sudah mendunia. Hasil kerajinan tenun Desa Sade pun sudah dikenal di mancanegara. Itu berarti, wisatawan tidak hanya mendapatkan pengalaman leisure trip, tapi juga menambah wawasan akan budaya Indonesia, khususnya tradisi suku Sasak saat berwisata ke sana.
Bersama Desa Sade, kawasan perajin tenun Lombok juga bisa ditemukan di Desa Sukarara, yang jaraknya 26 km dari Mandalika. Selain itu, pusat kerajinan serupa juga terdapat di Desa Ende. Untuk menuju ke lokasi ini, wisatawan harus menempuh waktu perjalanan kurang lebih 15 menit dari Desa Sade. Tak hanya bisa membeli kain tenun jadi, kamu juga dapat menyaksikan pembuatan kain tradisional secara langsung di desa-desa tersebut. Bahkan, tak jarang pengunjung dipersilakan untuk mencoba menenun kain sendiri sebagai sarana belajar.
Wisata bahari dan wisata olahraga (sport tourism) menjadi dua wisata andalan yang bisa dinikmati di Mandalika. Letaknya yang berdekatan dengan Pulau Dewata dan Taman Nasional Gunung Rinjani juga membuat Mandalika semakin strategis dan diharapkan jadi magnet bagus untuk menarik kunjungan para wisatawan.
Mandalika juga dikelilingi bukit-bukit eksotik nan cantik. Beberapa pilihan yang bisa dimasukkan pada daftar kunjungan antara lain, Bukit Seger di dekat Pantai Seger, Bukit Merese yang berdekatan dengan Pantai Tanjung Aan, dan Bukit Tunak yang tidak jauh dari Sirkuit Mandalika. Pantai Seger merupakan lokasi strategis menikmati senja, hingga Pantai Tanjung Aan yang punya ombak menantang untuk berselancar.
Selain MotoGP 2021, Mandalika juga kerap menjadi tuan rumah dari berbagai kegiatan olahraga tingkat nasional dan internasional. Antara lain adalah TNI-Mandalika International Marathon2018, Trip of Indonesia(TROI) 2019 di Pantai Kuta Mandalika, Moto Cross (trabas) tahun 2019 di area Pantai Seger, Mandalika Off Road Championship (2019), dan yang terbaru adalah kompetisi surfing internasional yang bekerja sama dengan Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), berlangsung di Pantai Seger, 16-19 Desember 2020●(Nay)