Peluangnews, Jakarta – Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akhirnya buka suara terkait rencana para pemegang saham mayoritas atau pengendali perusahaan yang akan bertahap melepas kepemilikan sahamnya. Mereka merupakan para founder dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Recana penjualan saham mereka akan dilakukan dalam jangka menengah, meski saat ini harga saham sedang merosot hingga menyentuh harga Rp58 per saham pada perdagangan Jumat (20/10). Rata-rata kepemilikannya pun miliaran lembar saham.
Dalam surat penjelasan di keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen menyampaikan sesuai dengan definisi pemegang saham utama yaitu pemegang saham yang memiliki 20% dari total hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan, maka hanya pemegang saham pengendali Perseroan yang secara kolektif memiliki hak suara sebesar 20%, yang memenuhi kriteria tersebut. Mereka seluruhnya adalah pemegang saham Seri B Perseroan.
Terkait rencana para pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sahamnya di GoTo, Corporate Secretary PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk R A Koesoemohadiani mengkonfirmasi bahwa Andre Soelistyo, dalam jangka waktu menengah memiliki rencana menjual sahamnya sampai dengan 998.156.000 lembar saham Seri A Perseroan atau sekitar 10% dari total kepemilikan sahamnya saat ini.
“William Tanuwijaya dalam jangka waktu menengah memiliki rencana menjual sahamnya sampai dengan 3.097.419.000 saham Seri A Perseroan atau sekitar 15% dari total kepemilikan sahamnya saat ini di GoTo,” kata Koesoemohadiani, dalam pernyataannya di Jakarta, yang dikutip pada Jumat (20/10/2023).
Selanjutnya Kevin Aluwi saat ini sudah tidak lagi menjabat sebagai karyawan, pejabat, direktur ataupun komisaris Perseroan. Sejak tidak lagi memegang posisi-posisi tersebut di GoTo, Kevin sudah menjual sahamnya dalam rangka diversifikasi dan menyeimbangkan kembali portofolio pribadinya. Kevin saat ini memiliki 3,27 miliar saham di GoTo.
“Beliau berencana untuk terus melakukan penjualan atas bagian dari saham Seri A yang dimilikinya di Perseroan,” kata Koesoemohadiani.
Sedangkan Melissa Siska Juminto, selaku Presiden dari Tokopedia, tidak memiliki rencana untuk menjual saham yang dimilikinya di Perseroan.
Sebelumnya, William Tanjuwiaya mengumumkan penjualan 332,22 juta sahamnya dengan harga rata-rata di Rp78,89 selama periode 9-13 Oktober 2023 dengan total perolehan Rp26,2 miliar. Disebutkan, tujuannya adalah untuk kebutuhan penting pribadi. Saat ini dia masih memiliki saham GoTo sebanyak 20,65 miliar saham, terdiri atas seri A 8,06 miliar dan saham seri B 12,58 miliar.
Dalam surat pernyataan di keterbukaan BEI itu, GoTo mengatakan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal yang belum disampaikan oleh Perseroan kepada publik atau berada di ranah publik.
Baca Juga: Indef Apresiasi Merger Gojek dan Tokopedia
“Seluruh informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur di dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik telah disampaikan oleh Perseroan,” kata Koesoemohadiani.
Informasi atau fakta material terakhir yang disampaikan oleh Perseroan adalah sebagaimana disampaikan pada tanggal 3 Oktober 2023 melalui surat Perseroan no. 157/GOTO/CS/JKT/X/2023./.
“Kami tidak mengetahui adanya informasi/ fakta/ kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkapkan oleh Perseroan kepada publik atau belum berada di ranah publik,” kata Koesoemohadiani.
Perseroan juga menyampaikan sesuai dengan kewajiban di dalam ketentuan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No: Kep-00066/BEI/09-2022 tentang Perubahan Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, maka Perseroan akan menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2023, yang tidak diaudit dan tidak direviu, pada tanggal 30 Oktober 2023.
Realisasi Rencana Aksi
Terkait rencana aksi korporasi, telah disampaikan oleh pada tanggal 12 Oktober 2023 perihal Laporan Hasil Pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement, Perseroan baru menyelesaikan tindakan korporasi PMTHMETD.
Perseroan telah merealisasikan penerbitan saham seri A baru sebesar 17.045.733.334 saham seri A dari total PMTHMETD yang telah disetujui oleh pemegang saham pada RUPS Tahunan tanggal 30 Juni 2023, untuk menerbitkan saham baru sampai dengan sejumlah 118.436.392.950 saham seri A.
“Pada tanggal surat tanggapan ini, Perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan aksi korporasi yang dapat dianggap sebagai suatu transaksi material. Namun, dari waktu ke waktu, sebagai bagian dari kegiatan usaha sehari-hari, kami dapat meninjau bisnis dan restrukturisasi internal,” kata Koesoemohadiani.
Selain dari pelaksanaan PMTHMETD, Perseroan saat ini belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di Bursa (paling tidak dalam 3 bulan mendatang).
Namun demikian Perseroan akan terus mengeksplorasi apabila ada kesempatan terbaik dan memberikan manfaat bagi Perseroan dan Grup Perseroan untuk melakukan suatu tindakan korporasi, maka Perseroan dapat memutuskan untuk melakukan suatu tindakan korporasi di masa mendatang.
“Kami akan memperhatikan seluruh ketentuan yang berlaku termasuk penyampaian informasi kepada publik apabila Perseroan memutuskan untuk melakukan tindakan korporasi yang penting,” kata Koesoemohadiani. (Aji)