Majalah Peluang Edisi 173 Bulan Agustus 2024 hadir dengan sorotan utama bertajuk “Inilah 100 Korporasi Peduli Koperasi” sebagai bentuk apresiasi kepada entitas bisnis yang turut mendorong pengembangan koperasi.
[njwa_button id=”86262″]
Catatan Editorial: Zonk Unlimited
Nawaitu menghubungkan Jawa dengan Sumatera, via jembatan Selat Sunda, sepenuhnya tjerita lama. Bisa ditarik ke tahun 1960. Tatkala Profesor Sedyatmo mencetuskan konsep Tri Nusa Bimasakti, atau interkoneksi tiga pulau (Jawa-Sumatera-Bali). Mulai digarap pada 1986. Presiden Soeharto minta Menristek mengkaji Tri Nusa Bimasakti. Hasilnya, hingga rezim Orde Baru lengser, realisasi proyek ini anyep.
Apa sebab? Hasil studi merekomendasikan angka Rp100 triliun. Angka yang fantastis. Presiden SBY coba mewujudkannya atas nama Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS), pada 2014—tahun yang sama dengan habisnya masa bakti SBY.
Ide pindah ibu kota pun kisah lama. Soeharto menggagas hijrah dari Jakarta ke Jonggol, Jabar. Ketika proyek itu mulai berjalan, akhir 1997, krisis moneter yang berujung tumbangnya rezim Orba dan mengakhiri rencana ini. Lalu, cerita berlanjut di era Joko Widodo. Pindah dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kaltim. Konsiderans hukumnya disahkan DPR 18 Januari 2022 secara by pass dan grasa grusu. Seratus ribu pekerja dari seluruh Indonesia akan dikirim ke lokasi untuk memulai konstruksi, Juli 2022.
Pembangunan ibu kota negara (IKN) yang mencakup area 2.560 km² butuh anggaran Rp466 triliun. Alkonon, APBN hanya menanggung Rp89,4 triliun. Lalu KPBU dan swasta Rp253,4 triliun, sementara BUMN dan BUMD Rp123,2 triliun. Investasi swasta asing? Dijajakan ke berbagai penjuru dunia dengan harga supermurah, hasilnya zonk, amsyong. Buntutnya, mengikuti jejak investor Softbank (Jepang) yang tarik diri 25 Maret 2022, Ketua IKN Bambang Susantono dan Wakil Ketua Otorita IKN Dhony Rahajoe serentak pamit mundur, 3 Juni 2024.
Baca editorial selengkapnya di sini.