Bermula dari koperasi peternakan sapi perah dan penampungan susu berkapasitas 38 liter susu sehari, KUTT Suka Makmur Grati Pasuruan kini tergolong koperasi besar pemasok susu Jawa Timur.
KOPERASI Usaha Tani Ternak (KUTT) Suka Makmur di Grati, Pasuruan, Jawa Timur, bisa jadi contoh dari kegigihan membangun usaha bersama dengan bendera koperasi. Sebuah bendera usaha yang masih menjadi anak tiri perekonomian nasional. Sejak berdiri tahun 1968, usaha koperasi ini konsisten di peternakan sapi perah dan penampungan susu. Di tahun pertama beroperasi itu kemampuan produksinya hanya 38 liter sehari.
Namun pengelola koperasi ini tidak berkecil hati, malah sebaliknya bekerja keras guna membuktikan koperasi pantas menjadi usaha ekonomi yang mengutamakan kebersamaan. Hasilnya tidak sia-sia. Dalam perkembang selama 47 tahun, para peternak sapi perah yang berhimpun dalam wadah koperasi itu kini menghasilkan 65 ton susu sapi segar/hari. Sekaligus menjadi koperasi pemasok susu terbesar kedua untuk perusahaan susu Frisian Flag asal Belanda.
Anggotanya lebih dari 2.700, yang tersebar di lima kecamatan di Pasuruan. Tim agri service KUTT Suka Makmur terjun langsung melatih dan mendampingi peternak untuk memproduksi susu sapi segar berkualitas bagi konsumen. KUTT Suka Makmur juga memiliki beberapa bisnis unit yang sudah stabil dan terpercaya untuk mendukung produksi susu segarnya, yaitu Green Feed dan Yellow Feed, pakan ternak terbaik yang sudah memiliki sertifikat ISO 9001-2008 untuk manajemen kualitas.
Potensi perkembangan bisnis koperasi untuk mewujudkan visi menyejahterakan masyarakat sekitar sangat besar. Inilah yang memotivasi Sanggar Wibowo (26 tahun), yang saat ini manajer KUTT Suka Makmur. Pemikiran anak muda yang kreatif dan visioner sangat dibutuhkan untuk merevitalisasi koperasi di Indonesia.
Kini semakin banyak anak muda ingin memulai bisnis atau perusahaan sendiri. “Saya percaya koperasi bisa menjadi pilihan bisnis yang sangat menjanjikan,” ujar Sanggar. Menurut dia, sama halnya dengan PT atau CV, koperasi adalah badan usaha yang menguntungkan sekaligus erat dengan misi sosial. Dengan konsep ‘dari rakyat untuk rakyat’, pengelolaan yang baik dan sinergi dengan berbagai pihak. “Koperasi memiliki keunggulan dalam endurance dan sustainability, dan bisa jadi backbone perputaran ekonomi di Indonesia”.