hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kupu-kupu Batik Cantik, Hilir Mudik dari Pekalongan

TANGERANG—-Belasan kupu-kupu yang lucu dan cantik bagaikan hinggap di dinding kayu tipis. Mereka bukan habis hilir mudik mencari bunga-bunga yang indah, tetapi merupakan kerajinan aksesoris yang terbuat dari daun sutera.

Kupu-kupu berwarna-warni adalah kreasi seorang pria asal Pekalongan bernama Firman Adi Nurachman.  Kupu-kupu ini dibuat dengan ketalenan dengan tangan, hingga walau pun tampak motifnya serupa, tetapi ukuran pola-pola sebetulnya tidak sama.

Hal hasil, pengunjung booth Bakti BCA di event BCA Expoversary di ICE, BSD Tangerang ini dibuat terpukau.  Firman mengaku terinspirasi kepada daun-daun selalu bagus di matanya.

“Tuhan menciptakan duan itu bagus. Sementara kupu-kupu diciptakan indah dan menawan. Saya buat kupu-kupu dari daun ini dengan alami, tanpa bahan kimia hingga awet. Hasilnya lentur dan tidak mudah sobek,” ujar Firman kepada Peluang, Jumat (21/2/20).

Firman mengaku menggeluti kerajinan ini sejak 2012, didorong oleh hadirnya Koperasi Gema Sumilar.  Selain dia, ada juga kerajinan batik yang menjadi anggota koperasi tersebut. Nama produknya Kerajinan Kupu-kupu Batik dari Daun, tetapi brandnya Godong Handicraft.

Kupu-kupu ini dijual antara Rp100 ribu hingga Rp500 ribu per pieces  Kupu-kupu dari daun ini diproduksi sekitar 300 pieces per bulan.  Selain itu dia juga menjual kupu-kupu printing batik dengan harga Rp25 ribu hingga Rp100 ribu.

Dengan empat karyawan, Firman mampu meraup omzet antara Rp10-30 juta per bulan.  Dia mengaku pelatihan kepada anggota koperasi  yang dilakukan BCA dalam program CSR-nya dan mengikutsertakan produksi perajin dalam pameran membantu usahanya tumbuh.

“Kami memasarkan secara daring (online) hingga offline. Para pembeli dari luar negeri juga datang ke Pekalongan dari Jerman, Australia dan Malaysia. Ke depan mungkin ada rencana ekspor,” tutup Firman (Irvan Sjafari).

pasang iklan di sini