Diam-diam koperasi di lingkungan pesantren ini menyiapkan program kejutan dengan target menjadi koperasi besar dunia. Mereka kini bergegas memperluas jaringan kantor, konsolidasi dengan anggota dan peningkatan aset.
KSPPS BMT UGT Sidogiri Pasuruan yang pendiriannya diinisiasi para guru mengaji di lingkungan pesantren ini menargetkan masuk dalam 300 koperasi besar dunia pada tiga tahun mendatang. Untuk merealisasikannya, dalam rencana jangka menengah sampai tahun 2020 Koperasi ini mencanangkan pencapaian aset sebesar Rp5 triliun. Sampai akhir tahun lalu, asetnya baru sebesar Rp2,4 triliun.
Mahmud Ali Zain, Ketua Pengurus Koperasi UGT Sidogiri Indonesia mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk mencapai target yang cukup ambisius tersebut. Koperasi dari Kabupaten Pasuruan ini akan mengonsolidasikan seluruh pengurus dan anggota. Pada 2017, anggota yang dimiliki sebanyak 16.647 anggota, atau meningkat dibandingkan 2016 sebanyak 16.010 anggota.
Selain itu, BMT ini juga akan melakukan ekspansi jaringan kantor tidak hanya di dalam negeri tetapi sampai ke negeri jiran. Tiga negara sudah dibidik yaitu Malaysia, Singapura dan Hongkong yang akan menjadi sasaran perluasan pasar. Perluasan jaringan pelayanan diikuti dengan modernisasi infrastruktur berbasis teknologi informasi. Ini menjadi bagian dari komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kepada anggota.
Investasi TI terbukti dapat meningkatkan daya saing koperasi sekaligus lebih efisien dalam operasional. Hal ini secara langsung dapat mendongkrak kinerja koperasi di tengah persaingan yang semakin ketat.
Sejalan dengan keberhasilan usaha yang digelutinya koperasi syariah ini senantiasa melakukan tanggung jawab sosial terhadap anggota dan masyarakat sekitar. Pengurus menyadari perkembangan usahanya tidak dapat dilepaskan dari dukungan riil anggota dan masyarakat. Bentuk kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan antara lain memberikan beasiswa maupun menyelenggarakan pembagian sembako murah dan pengembangan infrastruktur pesantren. (Drajat)