hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

KSPPS BMT Nuansa Umat Sumenep – Jawa Timur Berjaya dengan Murabahah

Penghargaan sebagai tokoh Penggerak Koperasi layak diterima Masyudi Kanzillah.  Inisiasinya yang tak kenal menyerah untuk membangun lembaga ekonomi non ribawi di daerahnya berbuah manis. KSPPS BMT Nuansa Ummat Sumenep Jawa Timur tidak hanya menjadi andalan para petani dan pedagang kecil berpenghasilan rendah, koperasi ini juga mampu menembus aset kelas triliunan.

Seperti proses kelahiran BMT lainnya yang prihatin dengan maraknya praktik ekonomi ribawi, Masyudi tergerak mendirikan lembaga keuangan yang lebih berkeadilan.Maka berdirilah BMT Nuansa Ummat di Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. BMT ini melayani berbagai kebutuhan anggota dan masyarakat yang ingin menjadi anggota koperasi dengan produk tabungan umum dan tabungan berhadiah langsung tanpa diundi.

Sedangkan pelayanan atau pembiayaan yang kepada kelompok anggota diberikan dengan prinsip akad Murabahah. Situs NU Online menyebutkan Murabahah adalah akad transaksi jual beli dengan prinsip bagi hasil antara kedua belah pihak dengan catatan pembagian rasio keuntungan atau nisbah yang telah ditentukan di awal. Mekanisme jual beli ini dilakukan secara mencicil dengan penambahan margin keuntungan untuk koperasi (pemodal). Ketika berdiri pada 2004, Masyudi mengakui tidak mudah meyakini masyarakat terhadap pentingnya lembaga ekonomi berbasis syariah, apalagi dengan badan hukum koperasi. Ini lantaran citra bisnis koperasi yang masih marjinal. Jawaban kala itu, karena lembaga keuangan seperti itu sudah sering didirikan namun ujung-ujungnya ricuh, pengelola tidak bertanggung-jawab.

Namun, putra Madura kelahiran Sumenep 11 Juli 1974 yang juga Ketua Lembaga Perekonomian Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) ini berhasil meyakinkan para penyanggahnya bahwa sebuah BMT yang amanah perlu lahir. Tidak hanya untuk selamatkan para pedagang kecil dari korban rentenir, juga sebagai representasi ekonomi umat.

Aset Triliunan

Keyakinan itu ditunjukkan dengan kerja keras Masyudi bersama timnya, yang tidak kenal lelah menyosialisasikan BMT NU ke tengah masyarakat. Saat beroperasi pada 1 Juli 2004 BMT ini hanya punya modal awal Rp400 ribu dengan anggota 17 orang. Masyudi bahkan nyaris pesimis ketika di akhir 2004 jumlah modal hanya naik menjadi Rp2,2 juta, laba bersih Rp42 ribu dan anggota naik menjadi 33 orang.

Itu cerita manis 20 tahun lalu, kini di rentang dua dasa warsa kerja keras Masyudi, per November 2024 BMT NU sudah membukukan aset Rp1,1 triliun, pembiayaan Rp640 miliar dengan anggota 195.885 orang tersebar di 106 kantor cabang di seantero Jatim.

Mengenai potensi pasar di 2025, Masyudi menilai prospek cukup cerah dengan makin meningkatnya kepercayaan masyarakat dan anggota serta banyaknya daerah yang berpotensi untuk pengembangan cabang baru. “Tahun 2025 kami targetkan untuk menambah 8 cabang baru dengan peningkatan anggota baru sebanyak 500 orang dan pembiayaan meningkat 60%,” ujarnya. Keyakinan Masyudi memang beralasan mengingat sejak 2018 BMT nya sudah beroperasi dengan mobile banking, BMT NU-Q. Selain itu BMT juga mengelola system kelompok usaha binaan yang kini tersebar di 6.247 titik.

Selain mendapat pengakuan Toko Koperasi Pratama dari Dekopin pada 12 Juli lalu, Masyudi juga sukses membawa BMT nya meraih penghargaan dari MNCTV dan SCTV pada tahun 2013 serta sebagai koperasi berprestasi tingkat nasional pada tahun 2014.(Irm)

pasang iklan di sini
octa forex broker