
Peluang News, Jakarta – Ketua Pengawas KSP Puskopdit Credit Union Jakarta, Yusup mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap KSP Puskopdit Credit Union untuk Tahun Buku 2023.
Ia menyatakan, laporan singkat pengawas ini merupakan pelengkap dari laporan pertanggungjawaban yang telah disampaikan oleh pengurus dan diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatan dari KSP Puskopdit Credit Union Jakarta.
“Laporan pengawas ini disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha
Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2023 Pasal 89 Ayat 2, yang meliputi aspek izin usaha, tata kelola, profil risiko, kinerja keuangan, permodalan, dan pemeriksaan kesehatan,” ujar Yusup dalam Rapat Anggota Tahunan KSP Puskopdit Credit Union Jakarta yang digelar di kawasan Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).
Ia menjelaskan, tujuan dilakukannya pengawasan dan pemeriksaan terhadap berbagai aspek ini yaitu sebagai bentuk pertanggungjawaban dari jajaran pengawas kepada anggota dalam forum Rapat Anggota
Tahunan (RAT).
Yusup memaparkan, secara umum kinerja KSP Puskopdit Credit Union Jakarta tahun buku 2023
mengalami penurunan dan penurunan yang cukup signifikan berdasarkan prosentasenya adalah penurunan balas jasa anggota yang mengalami penurunan sebesar 30% dibandingkan dengan tahun 2022.
“Namun, untuk Sisa Hasil Usaha atau SHU dan saldo pinjaman beredar masih mengalami kenaikan yang cukup signifikan,” ucap Yusup.
“Pengawas KSP Puskopdit Credit Union Jakarta telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan hasilnya dari aspek tata kelola mendapatkan skor 27,79 persen, untuk profil risiko 13,91 persen, kinerja keuangan 20,69 persen, dan aspek permodalan 12,75 persen, maka totalnya menjadi 75,15 persen dan mendapatkan predikat cukup sehat,” paparnya.
Meskipun demikian, ia menyampaikan sejumlah saran atau masukan guna memperbaiki nilai-nilai yang masih dapat ditingkatkan.
Adapun sejumlah saran itu seperti meningkatkan upaya penagihan pinjaman tertunggak, serta penanganan untuk
penyelesaiannya, supaya angka pinjaman tertunggak dapat diturunkan, serta
meningkatkan kesadaran primer untuk memenuhi kewajiban membayar Simpanan
Wajib dan Iuran Wajib Keanggotaan.
Kemudian, mengupayakan strategi perbaikan kinerja, utamanya untuk rasio-rasio penilaian
Kesehatan Koperasi dan Analisa PEARLS yang perolehan nilai/skornya masih dibawah
standar atau dibawah nilai ideal, serta fokus terhadap kegiatan dan program yang dapat
meningkatkan tingkat kepercayaan dan partisipasi Primer serta program pemberdayaan
Anggota.
“Lalu, dengan tetap mengupayakan efisiensi biaya dan optimalisasi pendapatan, agar dapat
memberikan balas jasa anggota yang semakin baik, serta meningkatkan kemampuan dalam melakukan analisa keuangan dan manajemen risiko terutama terkait Investasi dan Penyertaan,” tuturnya.
Selain itu, ia juga menyarankan agar KSP Puskopdit Credit Union Jakarta harus segera mengambil tindakan dan langkah terkait dengan Investasi dan Penyertaan/Aset yang tidak menghasilkan atau tidak produktif untuk segera dilakukan perbaikan.