LAMONGAN—-Kreativitas para emak wali murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Taman Kanak-Kanak (TK) Fastabikhul Khoirot Desa Ardirejo, Kecamatan Sambeng, Kabuputen Lamongan patut diacungi jempol.
Sambil menunggu anak-anak mereka selesai sekolah, kaum ibu melakukan kegiatan unik mengubah daun pandan yang banyak dijumpai di wilayah itu menjadi kerajinan tangan seperti tas, dompet, sandal, tempat tissu, dan juga beraneka kerajinan unik lainnya seperti miniatur pesawat, gedung bertingkat, dan rumah adat.
Tatik Setiowati salah seorang ibu yang menjadi perajin itu menjelaskan, kegiatan ini selain sebagai pengisi waktu saat menunggu anak belajar di sekolah juga bisa dijadikan tambahan penghasilan bagi ibu rumah tangga.
“Hasil kerajinan unik tersebut selama ini sudah banyak diminati warga sekitar. Namun, belum sampai keluar kota. Harganya pun tergolong murah mulai Rp50 hingga 100 ribu rupiah tergantung jenis, dan tingkat kesulitan dalam pembuatannya,” ujar dia seperti dilansir dari Beritajatim, Rabu (14/8/19).
Kepala Sekolah Fastabikhul Khoirot Sri Utami mememberi apresiasi upaya para ibu ini.
“Kerajinan ini diharapkan mampu mendongrak nilai jual dibandingkan hanya dijadikan sebagai kerajinan tikar,” kata Utami.
Desa Ardirejo dikenal dengan sentra penghasil tanaman pandan. Sebelumnya warga lebih banyak menjadikan daun pandan hanya sebagai tikar.