TAHUN 2016, Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, Jawa Barat, mewujudkan mimpinya untuk punya industri pengolahan susu milik sendiri. Perubahan model usaha, dari semula penyalur dan kini pabrikan, didasari pada keinginan koperasi untuk meningkatkan daya saingnya di industri pengolahan susu. Sebelumnya, koperasi yang berdiri pada 1969 ini merupakan salah satu pemasok susu terbesar untuk pabrikan dengan kapasitas produksi susu murni 83 ton perhari. Sebesar 75% dari hasil produksi disetorkan ke pabrik susu yang menjadi mitra koperasi.
Setelah berpuluh tahun menjalin kemitraan dengan pabrik susu, KPBS menilai sistem yang diterapkan kurang adil. Misalnya, dalam penentuan harga jual susu lebih banyak menguntungkan pabrik. Oleh karenanya, pengurus KPBS memilih mendirikan pabrik sendiri yang nantinya akan mengolah hingga memasarkan produk.
Rencana pengoperasian pabrik yang berlokasi di Pangalengan, Bandung Selatan, mendapatkan dukungan penuh dari anggota. Saat ini jumlah anggota mencapai 3.300 orang yang berprofesi sebagai peternak sapi perah. Para anggota KPBS berharap dengan pengoperasian pabrik susu milik sendiri, kesejahteraan mereka dapat meningkat. Harapan ini bisa direalisasikan mengingat jam terbang dan jaringan yang dimiliki koperasi.
Selain menjual susu ke pabrikan, koperasi beromzet Rp 90 miliar per bulan ini juga mengolah berbagai produk turunan berbahan dasar susu. Produknya antara lain mentega, yoghurt, dan keju. Produk ini dipasarkan melalui jaringan distribusi sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain.
KPBS Pangalengan adalah salah satu koperasi yang sarat dengan prestasi. Di antaranya pernah dinobatkan sebagai Koperasi Teladan Nasional (1982, 1984, dan 1985), Koperasi Mandiri (1988), dan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama (1997).●