hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kota Cakalang, Transformasi Awal Menjadi Go Digital

Dengan potensi yang sangat besar di sektor pariwisata, perikanan, bahari dan sektor lainnya, Bitung jadi titik yang tepat dalam membangun ekosistem keuangan digital yang holistik.

LETAKNYA di koordinat paling timur Provinsi Sulawesi Utara, di timur laut Tanah Minahasa. Namanya Bitung. Kota terpenting kedua, setelah Manado. Kota dengan populasi besar suku bangsa Minahasa subetnis Tonsea ini berkembang cepat. Sebab, di sana terdapat pelabuhan laut sebagai faktor pendorong. Bitung jadi kota industri, khususnya industri perikanan dan galangan kapal. Industri lain yang ikut tumbuh: pengalengan ikan dan industri minyak kelapa. Selain itu, ada juga transportasi laut, makanan, industri menengah dan kecil, dan baja.

Sektor peternakan di Kota Bitung didominasi oleh ternak babi. Babi biasa ditemukan di mana-mana di kota berpenduduk mayoritas Kristen ini. Menu ekstrem seperti kelelawar, anjing dan tikus adalah daging yang biasa dijual di sini. Hal ini mungkin mengingatkan banyak orang kepada Kota Wuhan di Cina, asal muasal wabahvirus Corona. Tentu anda bisa menjumpai banyak restoran kecil. Jika anda Muslim, jangan segan mengonfirmasi apakah menu mereka halal atau tidak.

Nama kota ini diambil dari nama sebuah pohon. Warga menyebutnya pohon Bitung (Latin: Hivia hospital). Tanaman ini merupakan tumbuhan tropis yang banyak terdapat di pesisir pantai Indonesia hingga Madagaskar. Dalam Bahasa Sangihe disebut tariang. Dalam berbagai nama lokal, pohon itu disebut bogem, butong, butun, pertun, putat laut, bitung, talise, dan hutun. Pada perayaan Hari Lingkungan Hidup 1986, Pohon Bitung dianugerahi predikat Pohon Perdamaian.

Nama Bitung mulai digunakan sebagai nama sebuah area di pantai pada akhir abad ke-18. Saat itu, lokasi itu hanya menjadi tempat persinggahan dan berteduh bagi para nelayan. Semakin ramainya nelayan yang singgah, lama kelamaan Bitung tumbuh menjadi sebuah wilayah pemukiman. Ketika terbentuk jadi sebuah desa, penduduknya berbaur dengan etnis Minahasa, khususnya subetnis dari Tonsea dan etnis Sangihe-Talaud. Makin beragam dengan kedatangan warga etnis Maluku Utara, Mongondow, dan beberapa etnis lainnya.

Sebagian besar penghuni Bitung memeluk agama Kristen Protestan, orang Jawa dan Gorontalo umumnya pemeluk agama Islam. Etnis Tionghoa memeluk Konghucu dan Buddha dipegang oleh etnis Tionghoa. Dalam berbicara sehari-hari, orang Bitung menggunakan bahasa Manado atau bahasa Sangir. Budaya di Kota Bitung sangat dipengaruhi oleh budaya Sangir dan Talaud.

Wilayah Kota Bitung meliputi daratan yang berada di kaki Gunung Dua Saudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh. Lantaran kebanyakan penduduknya berasal dari suku Sangir, kebudayaan di kota ini tidak terlepas dari kebudayaan wilayah Nusa Utara tersebut. Dari data BPS Kab Bitung diketahui populasi kota seluas 157,56 km² itu 225.134 jiwa (2020).

Tujuan wisata di Bitung tersebar di seluruh kecamatan, seperti di kecamatan Ranowulu terdapat Fort Resort, Hutan Alam, Gunung Dua Saudara, Pantai Batu Putih dan Gunung Tangkoko. Di Kecamatan Matuari ada Monumen Jepang, Pantai Tanjung Merah, Millenium dan Sea View Resort. Sedangkan di Kecamatan Mandidir ada Kuil Seng Bo Kiong dan tempat bersejarah Perang Dunia II.

Monumen Trikora Mandala Sakti berada di Kelurahan Batulubang, Pulau Lembeh. Monumen ini dibangun sebagai peringatan bagi para pejuang yang melawan Belanda ketika merebut Irian Barat. Berdiri pada akhir 1980-an. Selain menyajikan monumen peringatan, pada kawasan ini dijumpai pula pesawat DC-3 Dakota yang digunakan TNI-AU ketika menyerang Belanda di Irian Barat

Taman Nasional Tangkoko berada di Kecamatan Aertembaga yang memiliki luas 8,745 ha. Kawasan itu ditetapkan sebagai hutan lindung oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1919. Flora dan faunan di taman nasional ini beragam, beberapa hanya bisa ditemui di taman nasional ini. Flora endemik yang berada di Taman Nasional Tangkoko antara lain Gora Hutan, Bitangar, Lengki, Nantu, Bombongan. Sementara itu, fauna endemik yang menghuni taman nasional ini seperti Anoa, Tarsius, Kuskus, Monyet Hitam, Musang Sulawesi, Sia-Soa, Babi Rusa, Burung Maleo, Burung Taon.

Selat Lembeh membentang sepanjang 16 kilometer yang dikenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Kedalaman selat ini mencapai 15 hingga 25 meter dengan suhu air yang stabil, 24 hingga 30 derajat Celcius. Lokasi ini amat dikenal di kalangan penyelam sebagai salah satu kawasan penyelaman terbaik di dunia.

Selat Lembeh merupakan rumah bagi ikan raksasa yang hampir tidak pernah ditemukan di tempat lain. Ada pula nudibranch, cumi-cumi flamboyan, gurita mimic, hingga ikan hairy frogfish. Untuk ke Selat Lembeh hanya 30 menit dari Bitung. Dikenal sebagai surga bagi penyelam, tapi cukup mahal karena resor ini dikelola oleh orang-orang Barat.

Taman Nasional Tangkoko, sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Bitung. Pada malam hari, Bersama pemandu, anda bisa ke hutan untuk melihat primata terkecil di dunia yang disebut “Tarsius”. Jika tak sempat berwisata ke Taman Nasional Tangkoko, anda bisa pergi ke kebun binatang mini di Bitung, hanya 10 menit dari pusat kota Bitung. Taman mini ini memiliki koleksi tarsius, burung, anoa, babi hutan, buaya, dan lain-lain.

Restoran makanan laut Cina yang sangat dianjurkan ada di pinggir jalan kecil tepat di seberang jalan Texas Chicken dan di samping depot bahan bakar utama Bitung. Restoran ini dijalankan oleh keluarga kecil dengan dekorasi biasa tetapi makanannya luar biasa lezat dan murah.

DEWASA ini Bitung tengah berbenah untuk menjadi sebuah kabupaten bercitra milenial. Dengan ambisi selangkah di depan memaknai era yang makin terdigitalisasi. Langkah awalnya, digitalisasi pembayaran berbagai ekosistem yang ada di Kota Cakalang akan segera diberlakukan. Hal ini menyusul  kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung dengan PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja.

Dikenal sebagai kota pelabuhan internasional dengan potensi yang sangat besar baik untuk sektor pariwisata, perikanan, bahari serta sektor potensial lainnya menjadikan titik yang tepat dalam membangun ekosistem keuangan digital yang holistik. Wali kota Bitung, Maurits Mantiri, mengatakan kolaborasi bersama LinkAja merupakan langkah strategis untuk membentuk Kota Bitung agar dapat bertransformasi menjadi Go Digital. 

Waktu tempuh dari Manado ke Bitung sekitar 30 menit lewat jalan tol yang baru diresmikan September 2020 lalu. Kota Bitung resmi jadi kabupaten administratif pertama di Indonesia melalui PP No. 4/1975. Penduduk Bitung adalah warga Sangir, salah satu suku subsuku Manadron atau Minahasa. Jadi, budaya yang ada di Bitung tidak lepas dari budaya yang ada di wilayah Nusa Utara. Jumlah orang Tionghoa cukup besar di Bitung. Mata pencaharian mereka, seperti juga berlangsung di mana-mana, berkutat sebagai pedagang.●(Zian)

pasang iklan di sini