BOGOR—Menjelang pensiun, tentu perlu ada persiapan. Hj. Nani Mustikasari dan suaminya H. Triyono Budi memutuskan mendirikan sebuah kafe memanfaatkan ruko milik mereka yang berada di kawasan Bukit Dago, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
Mereka memilih waralaba Kopi Chat dari Malang dengan modal awal sekira Rp220 juta. Kafe ini didirikan pada 17 Februari 2020. Keputusan memilih waralaba, karena kebutuhan mulai dari pengadaan kopi hingga perlengkapan meracik kopi, pelatihan karyawan, dekorasi tempat, hingga cara memasarkan dengan media on line, dibimbing oleh pihak manajemen Kopi Chat.
“Kami menawarkan aneka kopi single origin (konvensional) dari berbagai provinsi, dari kawasan Gayo hingga Wamena. Selain itu juga ada berapa menu kopi milenial atau kopi kekinian dengan campuran buah. Kisaran harga Rp9.000 hingga Rp23.500,” ujar Nani kepada Peluang, Jumat (5/3/21).
Tentunya juga terdapat aneka macam camilan teman minum kopi dan minuman lain selain kopi, di antaranya chicken katsu barbeque, chicken katsu blockpepper,singkong keju, pisang bakar, roti bakar, mie kucing belang dan mie kucing garong dengan level pedas 1-5..
Kelebihan kafe ini adalah kesegaran kopinya, karena diambil dari petani langsung. Jadi ketika pihaknya meminta ke owner waralaba Kopi Chat, baru kopinya diroasting.
Selain itu Konsep kopi Chat yang awalnya sebagi tempat nongkrong, dengan mengedepankan suasana nyaman. Kebetulan lokasi kafe ini tak jauh dari Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan.
Lanjut Nani, sebelum pandemi, kafe itu mampu meraup omzet bersih rata-rata per hari Rp1 juta per hari. Namun kafe ini seperti banyak pelaku usaha lain juga terlanda badai pandemi.
“Selama dua bulan kami sempat potang-panting, mengandalkan GoFood, GrabFood. Omzet turun sampai 70 persen. Kita menerima take away. Alhamdullilah, kami mampu bertahan. Kini sudah ada yang dine in,” imbuh Nani.
Ke depan, dalam jangka panjang, seandainya pandemi, pihaknya mengembangkan usaha kafe dengan menambah karyawan. “Mudah-mudahan pandemi cepat berlalu,” ucapnya (Van).