Dalam rentang waktu 2011—2016, omzet mereka meningkat 450 persen. Mempekerjakan 450 perempuan—termasuk 130 perempuan usia muda—kapasitas produksi Koperasi Mujeres Cuatro Pinos kini hampir 150 ton sayuran per bulan.
Di Guatemala, Amerika Latin, koperasi wanita pribumi maju pesat. Mereka tak cuma jadi pemain lokal. Beragam komoditas produk pertanian yang mereka hasilkan kini merambah pasar internasional. Langkah go international ini memang tak lepas dari dukungan hibah dari pihak International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Manfaat berkoperasi makin dirasakan masyarakat di negeri itu. Dengan berbagai layanan sosial dan ekonomi yang ditawarkannya, pemberdayaan perempuan unjuk bukti sebagai kegiatan yang kasat mata. Itu sebabnya, sukses segelintir koperasi perintis dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah Guatemala. Hasilnya luar biasa, koperasi mampu membantu 70 persen anggotanya keluar dari kemiskinan selama tiga tahun terakhir.
Di antara kelompok pemula itu terdapat Koperasi “Mujeres Cuatro Pinos”. Sejak didirikan tahun 2006, koperasi ini sukses memprakarsai sebuah model yang komprehensif antara pembangunan pedesaan dan pemberdayaan perempuan. Selain menyediakan akses terhadap kredit, teknologi, input dan pasar; koperasi Mujeres juga menawarkan layanan kesehatan, pelatihan, penitipan anak, dan program percepatan sekolah dasar–dengan beasiswa–dimana anggota atau keluarga anggota dapat merampungkan pendidikan minimalis mereka.
Bagi kaum perempuan Kaqchiquel, salah satu suku bangsa Maya di dataran tinggi Guatemala, paket layanan itu amat bermanfaat. Mereka jadi punya peluang untuk memperbaiki kualitas hidup. Selain layanan sosial, melalui koperasi anggota juga dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan. Berkat Kode Eksportirnya, Mujeres Cuatro Pinos menjadi koperasi wanita pertama di Guatemala yang mengekspor produk langsung ke pasar di Amerika Serikat dan Eropa.
Untuk memaksimalkan peluang ini, anggota koperasi mulai menanam tanaman yang nilai ekonominya tinggi, yang permintaan pasarnya juga tinggi, seperti wortel bayi, kacang polong manis, kacang polong Cina, dan kacang panjang. Mereka semakin menemukan kegembiraan dalam kegiatan produktif yang dihargai oleh masyarakat internasional.
Memanfaatkan dana hibah IFAD, koperasi ini pun tumbuh signifikan. Dalam rentang waktu 2011—2016, angka penjualan mereka meningkat 450 persen, menjadi US$3,6 juta. Mempekerjakan 450 perempuan—termasuk 130 perempuan usia muda—kapasitas produksi Koperasi Mujeres Cuatro Pinos kini hampir 150 ton sayuran per bulan. Atas hasil istimewa yang dicapai dalam program dana hibah tersebut, mereka berhak menerima Penghargaan Hibah IFAD untuk kategori Dampak terhadap Pengurangan Kemiskinan.
Dalam perkembangannya lebih lanjut, Koperasi Mujeres Cuatro Pinos juga menciptakan peluang bagi para perempuan lain di kawasan ini. Koperasi Guatemala ini memperluas cakupan pelayanannya dengan menyertakan kelompok perempuan di wilayah geografis baru sebagai pemasok (supplier). Kemitraan ini menuntut adanya transfer pelatihan dan pengetahuan di kalangan perempuan dari komunitas yang berbeda. Khususnya tentang penerapan praktik pertanian dan manufaktur yang baik. Saat ini, mereka bekerja sama dengan 50 pemasok; dan direncanakan terus berkembang sejalan dengan pertumbuhanan permintaan pasar internasional.
Guna mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, program hibah IFAD ini juga membantu Koperasi Mujeres Cuatro Pinos mendanai Pusat Pelatihan dan Manajemen Pengetahuan. Di dalam ruang-ruang kelas pelatihan itulah berlangsung pertukaran regional mengenai pengetahuan dan praktik terbaik. Dengan cara ini, kelompok perempuan produsen dari wilayah lain memetik pelajaran. Model sukses Koperasi Mujeres bisa direplikasi, untuk memberdayakan koperasi mereka di wilayah regional masing-masing.●(Irsyad Muchtar)