
Peluang News, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) meminta dan mendukung agar Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) dapat berperan aktif dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Hal ini dikarenakan, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM), Arif Rahman Hakim mengatakan, pemerintah ingin mewujudkan koperasi sebagai ekosistem yang mampu mengkonsolidasi serta mengakselerasi peran UMKM agar tumbuh lebih kuat dan berdaya saing tinggi.
“Apalagi, di tengah himpitan krisis dan serba ketidakpastian hari ini, koperasi harus semakin ‘agile’, yakni harus memiliki kemampuan adaptasi lebih cepat, inovatif, dan akuntabel, sehingga dapat memberikan manfaat lebih besar kepada anggota dan lingkungannya,” kata Arif dalam acara Peringatan Hari Koperasi ke-77 Tahun di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/7/2024).
Dengan semangat Hari Koperasi ke-77 ini, Arif meminta agar para pengurus koperasi dapat terus meningkatkan pengetahuan dan memperkokoh organisasi supaya koperasi lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan dan teknologi yang semakin berkembang.
“Jadi, teruslah melakukan inovasi dan akselerasi bagi semua pelaku usaha. Dengan model dan jenis koperasi yang tepat untuk terus dikembangkan. Koperasi mendorong potensi lokal untuk bisa diolah dengan baik melalui hilirisasi,” tutur Arif.
“Sesuai dengan tagline Hari Koperasi ke-77 saat ini, koperasi pemberdaya menjadi sangat penting, karena tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada pemberdayaan
anggotanya,” sambungnya.
Menurut Arif, mereka berperan dalam meningkatkan kapasitas dan keterampilan anggotanya, memberikan akses kepada sumber daya yang diperlukan, dan menciptakan jaringan kolaboratif yang saling mendukung.
“Koperasi pemberdaya juga dinilai mampu menjadi solusi konkret bagi ekonomi mikro dan kecil. Mereka membantu para pelaku usaha kecil dalam meningkatkan produktivitas, mengakses pasar yang lebih luas, dan mendapatkan dukungan finansial yang diperlukan,” ujarnya.
Selain itu, Arif menekankan bahwa koperasi pemberdaya di Indonesia tidak hanya akan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi, melainkan juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di tamah air.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kata Arif, pemerintah harus memperkuat tiga aspek penting, yang di antaranya yaitu aspek konsolidasi, akselerasi, dan eskalasi.
Untuk konsolidasi melibatkan penguatan internal koperasi melalui peningkatan kapasitas pengelolaan, transparansi, dan akuntabilitas.
Akselerasi, mengacu pada percepatan pertumbuhan koperasi melalui inovasi dan diversifikasi usaha, dengan koperasi terus berinovasi dalam produk dan layanan serta mencari peluang bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya.
“Kemudian, eskalasi berfokus pada peningkatan skala operasional koperasi untuk mencapai dampak yang lebih luas melalui kerja sama antar koperasi, kemitraan dengan sektor swasta, dan dukungan dari pemerintah, sehingga koperasi dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada seluruh anggotanya dan masyarakat luas,” jelas Arif.
“Mari kita tingkatkan komitmen dalam memajukan koperasi sebagai ekosistem yang mendukung ekonomi mikro dan kecil. Mari kita bersama-sama bekerja keras, berinovasi, dan berkolaborasi untuk mewujudkan koperasi yang sehat, kuat, dan mandiri, serta berkontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi Indonesia menuju era emas,” lanjutnya.