KOPERASI Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan yang bergerak di bidang simpan pinjam dan pemasaran komoditi kopi terletak di Aceh Tengah, Provinsi NAD. Koperasi ini merupakan salah satu koperasi berskala besar nasional yang didirikan pada 1995. Inisiatornya adalah Tarmizi A Karim dari Kampung Pondok Gajah, Aceh. Saat terbentuk, modalnya sekitar 6 jutaan rupiah, urunan beberapa orang.
Melalui proses panjang dan keinginan kuat untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, koperasi ini mendapat kepercayaan masyarakat dan terus menunjukkan geliatnya dalam perdagangan komoditas kopi. Dalam laporan tahun buku 2016, aset koperasi ini disebutkan sebesar Rp 13,9 miliar dengan omzet Rp 109,7 miliar. Anggotanya sebanyak 3.527 orang yang terdiri dari pertani kopi di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Dalam usahanya untuk eksis sebagai lembaga ekonomi masyarakat tertuama para petani kopi, koperasi ini sempat terkena dampak dari konflik Aceh sehingga sempat ditutup pada tahun 2000. Saat itu bentuknya masih prakoperasi yaitu lembaga keuangan mikro (LKM). Pada 1 Agustus 2002, Rizwan Husin memprakarsai kebangkitan kembali Baitul Qiradh Baburrayan dalam bentuk koperasi. Pada 2003, unit simpan pinjam KBQ Baburrayyan mulai beroperasi dengan memberikan pembiayaan kepada pedagang sayur di Takengon.
KBQ Baburrayyan saat ini mengekspor hasil bumi Gayo yaitu kopi ke beberapa negara antara lain Amerika Serikat, Australia, Kanada, Inggris, Singapura, Meksiko, dan Selandia Baru.●