Windy Anindya Putri merupakan salah seorang konsultan public relations (PR) andal bagi brand global yang ingin sukses menembus pasar Indonesia yang menjanjikan ini. Dengan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan preferensi konsumen lokal, serta dinamika bisnis yang disruptif, Windy dan timnya di Redhill Indonesia berhasil merumuskan strategi efektif untuk membantu banyak brand global memasuki pasar Indonesia.
Dengan pengalaman luas lebih dari satu dekade di bidang komunikasi dan pemasaran di perusahaan-perusahaan global terkemuka yang sukses di Indonesia, Windy memahami secara mendalam fluktuasi pasar lokal Indonesia. Sebagai bagian dari jaringan global Redhill yang terkoneksi ke 20 negara di seluruh dunia, perempuan kelahiran Jakarta 18 Juni 1992 ini menggunakan sumber daya, keahlian, dan jaringannya untuk mendukung brand global agar sukses melakukan penetrasi pasar Indonesia.
Sejumlah strategi sukses yang telah diterapkan Windy dan timnya di Redhill Indonesia untuk membantu brand global penetrasi pasar Indonesia, mulai dari strategi, pendekatan, dan kampanye public relations yang dikurasi agar sejalan dengan objektif brand, lanskap media, dan kebutuhan pasar. Selain itu, penggunaan platform digital yang efektif, Windy telah membuktikan bahwa dengan strategi PR yang tepat, brand global dapat sukses menembus pasar Indonesia yang berkembang.
“Sebagai praktisi komunikasi, kami berkembang sesuai tuntutan dan perkembangan terkini agar dapat terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik sesuai kebutuhan setiap klien dari beragam sektor, di antaranya venture capital, seperti B Capital dan Jungle Ventures. Perusahaan teknologi dan cloud, seperti Nokia dan NTT DATA, lalu properti seperti Rumah123, aneka startup, kesehatan, hospitality, FMCG, logistik, dan sektor lainnya,” ujar wanita yang hobi traveling ini.
Selain itu, Windy aktif membangun kesadaran tentang urgensi public relations, di mana ia berbagi pengalaman dan menginspirasi talenta muda, akademisi, profesional, pebisnis, dan masyarakat umum melalui berbagai platform, antara lain media digital, seminar, dan workshop. Masih banyak perusahaan, khususnya usaha kecil dan menengah, yang belum memahami pentingnya PR. Kurangnya pemahaman ini menghambat mereka untuk mengakselerasi bisnis.(Irsyad Muchtar)