JAKARTA—-Sekalipun jumlah kunjungan wisatawan selama Desember 2020 meningkat menjadi 164,1 ribu kunjungan dari November 144, 5 ribu, tetapi secara grafis tidak beranjak di antara kisaran 150 hingga 165 ribu kunjungan sejak April.
Bahkan dibandingkan Desember 2019 yang mencapai 1,377 juta jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia anjlok tajam sebesar 88,08 persen. Jika selama 2019 total kunjungan wisman menembus 16 juta kunjungan, maka selama 2020 hanya 4 juta-an kunjungan atau sekitar seperempatnya.
Demikian yang diungkapkan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam jumpa pers virtual, Senin (1/2/21). Kepala BPS Suhariyanto menuturkan, jumlah kunjungan wisman yang rendah ini tak lepas dari pandemi Covid-19 yang membawa dampak luar biasa buruk ke sektor pariwisata dan sektor-sektor pendukungnya.
“Ke depan, masih ada tantangan berat bagi sektor pariwisata bila pandemi ini masih ada. Makanya sebaiknya rely on ke wisatawan domestik,” kata Suhariyanto.
Penurunan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara karena banyak negara yang merupakan pasar utama wisman Indonesia masih memberlakukan larangan bepergian ke luar negeri. Beberapa negara juga mengalami second wave lockdown.
Bahkan lanjut Suhariyanto, wisman yang datang pada Desember 2020 lalu bukan untuk keperluan wisata, tetapi lebih kepada urusan bisnis.
“Mereka melakukan tugas, dan bahkan ada kunjungan kerja dari lembaga-lembaga internasional,” tutup Suhariyanto.
