BANDUNG—-Sekitar dua ribu pedagang pasar Kota Bandung ditargetkan memiliki toko daring (online) di marketplace. Untuk itu berbagai upaya terus dilakukan pemerintah, di antaranya ajang Grebeg Pasar UMKM Go Online yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Pasar Sehat Sarijadi, Jalan Sari-Asih, Kota Bandung, Jumat (18/10/19).
Kepala Seksi Pengembangan dan Fasilitasi Platform Perdagangan Kominfo, Puti Adella Elvina mengungkapkan ajang ini sebagai upaya edukasi dan pendampingan langsung kepada pelaku UMKM.
“Cara seperti ini lebih efektif, karena aktivitas para
pedagang di kios begitu padat,” ujar
Puti.
Lanjut dia sosialisasi serta edukasi di pasar-pasar bertujuan menciptakan kantung-kantung
ekosistem baru di pusat perniagaan.
“Pada 17 Oktober hingga 2 November 2019, kami door-to-door ke enam pasar di kota Bandung,” ujar Puti.
Selama 12 hari, Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Kominfo melalui Relawan Pandu Digital akan melakukan sosialisasi, edukasi dan pendampingan pemanfaatan marketplace di enam pasar untuk menunjang pelaku UMKM berdagang. Dengan adanya ekosistem baru, maka akan memudahkan pemangku kepentingan melakukan pembinaan.
Puti berharap dari marketplace maupun dari dinas-dinas terkait segera melakukan pendampingan dan pembinaan. Dengan demikian pelaku UMKM ini merasakan manfaat hadirnya platform digital untuk berdagang.
Enam pasar yang disasar adalah Pasar Baru, Pasar Andir, Pasar Banceuy, Pasar Palasari, Pasar Cicadas, dan Pasar Kosambi.
Sementara Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengembangan e-Commerce, Dinas Perdagangan dan Industri kota Bandung, Meiwan Kartiwa menyatakan dukungannya terhadap program Kementerian Kominfo.
Hal ini sejalan dengan program Pemkot Bandung mendorong kemunculan wurausaha baru di setiap Kecamatan. Pedagang yang sudah masuk ke pasar daring akan dibina.
“Kami akan memberikan workshop
dan pelatihan, dan tentu saja ada pendampingan sebagai antisipasi adanya
persoalan teknis menyangkut sarana digital,” ujar Meiwan.
Sebagai catatan Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) kota Bandung sejak 2017
hingga September 2019 sudah melakukan pembinaan terhadap 410 pelaku usaha dan
semuanya mengakses teknologi digital.