
PeluangNews, Jakarta – Sekitar lima juta buruh dari sekitar 7.000 pabrik di berbagai daerah siap mogok nasional apabila pemerintah menetapkan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2026 di bawah 8,5%.
Ancaman aksi mogok nasional buruh yang tergabung dalam Koalisi Serikat Pekerja-Partai Buruh (KSP-PB) itu disampaikan Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam konferensi pers daring KSP-PB, Senin (13/10/2025).
“Kami tetap mengusulkan 8,5% sampai 10,5%. Bila tuntutan ini tidak dikabulkan, tapi pemerintah memutuskan sepihak melalui Menteri Ketenagakerjaan dan Menko Perekonomian, kami akan mengorganisir pemogokan secara besar-besaran di seluruh Indonesia,” kata Said.
Menurut dia, serikat buruh menolak jika keputusan kenaikan upah ditetapkan secara sepihak oleh pemerintah tanpa mendengar aspirasi pekerja.
“Kalau pemerintah hanya mendengar syarat Apindo, maka kami memutuskan buruh di KSP-PB yang jumlahnya jutaan itu akan melakukan pemogokan besar-besaran di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Said menegaskan aksi mogok akan melibatkan buruh dari 72 organisasi yang tergabung dalam KSP-PB di 38 provinsi dan lebih dari 300 kabupaten/kota.
Aksi akan didahului dengan gelombang demonstrasi di sejumlah daerah. Beberapa aksi sudah mulai digelar di Serang dan Bandung, dan akan berlanjut di berbagai kota industri lainnya.
“Kapan waktunya nanti akan kami umumkan. Pemogokan ini akan didahului aksi-aksi di daerah secara bergelombang,” ucap dia.
Said menegaskan, aksi buruh dalam rangka menuntut kenaikan upah minimum 2026 akan digelar secara tertib dan damai tanpa kekerasan.
“Saya menyerukan aksi damai, anti-kekerasan, tidak boleh anarkis, tidak boleh mengganggu ketertiban umum, jangan merusak apalagi membakar,” tuturnya, menekankan.
Pernyataan Said Iqbal itu merespon Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto yang mengatakan, kenaikan UMP 2026 telah ditetapkan Presiden Prabowo naik sebesar 6,5%.
Awalnya Airlangga menyinggung soal berbagai kebijakan pemerintah di bidang ketenagakerjaan, salah satunya yang bisa menekan angka pengangguran hingga 4,76% sejak 1998. []