hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Fokus  

Kisel Bersiap Masuk Pasar E-Commerce

Kisel merupakan koperasi fungsional dengan volume usaha terbesar dan IT terbaik di Tanah Air. Koperasi di bawah naungan Telkomsel ini akan terjun ke bisnis perdagangan online.

SEBAGAI entitas bisnis yang dibesarkan dalam ekosistem teknologi di bawah naungan PT Telkomsel, Koperasi Telekomunikasi Seluler (Kisel) amat menyadari digitalisasi membuka peluang bisnis yang luas. Kisel siap memperluas layanan usaha koperasi dengan mendirikan situs perdagangan online (e-commerce). “Kisel akan buka e-commerce akhir tahun ini untuk anggota. Tahun depan dibuka untuk masyarakat luas,” kata Tubagus Daniel Azhari, Ketua Pengurus Kisel.

Pendirian e-commerce merupakan langkah nyata Kisel dalam menggali sumber pendapatan baru. Omzet Kisel yang pada 2016 sebesar Rp5,77 triliun sebagian besar berasal dari penjualan dan distribusi produk Telkomsel. Dengan e-commerce, pendapatan Kisel diyakini bertambah.

Persaingan di pasar e-commerce di Indonesia cukup ketat. Ini dibuktikan dengan masuknya pemain kelas dunia. Antaranya Ali Baba, perusahaan milik Jack Ma yang membeli Lazada seharga US$1 miliar/Rp13,2 triliun. Ada pula JD.com, pebisnis e-commerce berbasis business to consumers (B2C) atau direct sales online. Menurut iResearch, JD.com merupakan perusahaan direct sales online terbesar di Cina dengan pangsa pasar 49 persen. Lalu, ada pula pemain lokal. Misalnya, matahari mall.com yang disokong Lippo Group dan Elevania didukung XL Axiata.

Meski persaingan pasar e-commerce sangat ketat, nyali Kisel tidak ciut. Persaingan bebas bukan hal baru bagi mereka. Dalam bisnis distribusi dan penjualan produk Telkomsel, Kisel toh harus bersaing dengan para mitra distributor. “Dalam bersaing, kami memiliki kualifikasi yang sudah teruji,” kata Tubagus Daniel. Kisel juga bersiap dengan bisnis turunannya, yaitu bidang logistik dan ekspedisi. Sebab, pertumbuhan bisnis perdagangan online akan mengerek permintaan di sektor logistik.

Perkembangan teknologi digital  telah mengubah pola interaksi di hampir seluruh sektor, termasuk di dunia bisnis. Orang kini tidak perlu berbelanja ke pasar. Cukup berselancar di toko online melalui ponsel pintar yang terhubung internet, barang pun datang.  Perubahan drastis ini diistilahkan disrupsi ekonomi. Pelaku usaha didorong mengubah model bisnisnya guna merespons tuntutan pasar.

Kesiapan Kisel untuk bersaing di e-commerce bukan tidak mungkin akan didukung perusahaan induknya, yaitu Telkomsel. Sebagai provider telekomunikasi terbesar di Indonesia, dukungan ini akan memberi efek signifikan bagi tumbuhnya usaha e-commerce Kisel.●(drajat)

pasang iklan di sini
octa investama berjangka