hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kerja Sama LPDB-KUMKM dengan PUM Netherlands

Pertengahan Juli lalu, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo melakukan lawatan ke Programma Uitzending Manajer (PUM) Netherlands Senior Experts, di Den Haag Belanda. Lawatan bertujuan untuk mengenal lebih jauh PUM sebagai lembaga nirlaba yang concern pada pengembangan ekonomi di negara berkembang,  termasuk di Indonesia. Lembaga  beranggotakan lebih dari 700 orang senior expert dan konsultan ahli ini memberikan konsultasi, pendampingan dan pengembangan bidang usaha, juga bidang vokasional.

Dalam perbincangan dengan pers, Supomo mengatakan dalam lawatan tersebut, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan PUM, karena lembaga ini mempunyai komitmen yang tinggi  dalam pengembangan UMKM yang ada di Indonesia. Kolaborasi LPDB-KUMKM dengan PUM jelas Supomo merupakan langkah strategis karena melibatkan mitra usaha yang sudah terbukti kinerjanya.

“Kolaborasi dengan PUM  dalam rangka peningkatan ekonomi berbasis klaster atau keunggulan dari masing-masing daerah atau wilayah di Indonesia melalui badan hukum koperasi,” ujar Supomo yang dalam kunjungan selama sepekan itu didampingi Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana, Ketua Kopontren Al-Ittifaq, Setia Irawan dan Presiden Direktur Alif Learning Center (ALEC) Irvan Saidikin.

Koppontren Al-Ittifaq yang menjadi mitra usaha LPDB-KUMKM, adalah salah satu mitra pendampingan PUM Netherlands Senior Experts untuk pengembangan teknis budi daya, etika bisnis, dan juga pemasaran untuk sektor pertanian.

Sebagai tindak lanjut kunjungan menjalin kolaborasi tersebut, kedua pihak sepakat menandatangani komitmen bersama, diwakili masing-masing pimpinan, yaitu Supomo dari LPDB-KUMKM dan Managing Director PUM Netherlands Senior Experts Andy Wehkamp.

Usai penandatanganan komitmen di Kantor Pusat PUM Netherlands Senior Experts, Bezuidenhoutseweg, Den Haag, Belanda, Supomo optimis, ke depan program pendampingan akan semakin kuat dan berkualitas karena memiliki pendekatan ekonomi berbasis klaster yang disesuaikan dengan karakteristik iklim, sosial, dan budaya.

Perkuat Ekosistem Bisnis Kopontren

Selain kolaborasi pengembangan ekonomi berbasis klaster, LPDB-KUMKM, dan PUM Netherlands Senior Experts menandatangani komitmen bersama perkuatan ekosistem bisnis mitra LPDB-KUMKM yakni Kopontren Al-Ittifaq. Dalam komitmen tersebut dijelaskan bahwa LPDB-KUMKM akan melaksanakan pendampingan dari sisi kelembagaan dan pembiayaan koperasi, sedangkan PUM akan melakukan pendampingan dari sisi transfer knowledge seperti budi daya, penanganan pasca panen, hingga alur distribusi ke modern market.

Diharapkan ekosistem bisnis Kopontren Al-Ittifaq akan semakin berkembang dan memiliki fondasi yang kuat dari hulu hingga hilir yang dikolaborasikan dengan mitra-mitra strategis, dan dampaknya Kopontren Al-Ittifaq mampu meningkatkan supply atau permintaan produk sayur dan pertanian dari modern market.

Supomo menambahkan, dalam kunjungan ke Belanda, LPDB-KUMKM juga bertemu dengan pemegang saham terbesar Superindo yang merupakan salah satu off-taker terbesar dari produk pertanian Kopontren Al-Ittifaq.

“Kami melakukan pertemuan dengan pemegang saham terbesar  Superindo yakni Albert Heijn, dimana Superindo merupakan buyer terbesar yang membeli produk sayur dan buah dari Ittifaq,” ungkap Supomo. Superindo diharapkan bisa meningkatkan permintaan produk hortikultura dari Kopontren Al-Ittifaq dan berdampak pada peningkatan pendapatan petani dan anggota koperasi yang terlibat di dalam ekosistem tersebut. Supomo berharap, kolaborasi dengan PUM dapat berjalan baik, bisa tumbuh dan berkembang bersama-sama meningkatkan potensi dan daya saing koperasi maupun UMKM di Indonesia. (Irm)

pasang iklan di sini