JAKARTA—Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebutkan, kelompok bahan makanan memberikan andil atau sumbangan inflasi sebesar 0.18 persen pada Juli 2018. Komoditas yang dominan memberikan andil adalah telur ayam ras seebsar 0,08 persen dan daging ayam ras sebesar 0.07 persen.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor BPS, Senin (1/8/2018), Suhariyanto mengungkapkan komoditas telur ayam buras dan daging ayam mengalami kenaikan pada Juli. Selain itu pakan ternak dan unggas impor juga mengalami kenaikan.
“Kenaikan telur ayam memang terjadi di 72 kota,” ucap Suhariyanto.
Dia juga menyebutkan pada Juli 2018 terjadi inflasi seebsar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (HK) sebesar 134.14. Dari 82 kota, 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,47 persen dengan IHK 137,77 dan terendah terjadi di Depok, Banyuwangi dan Surabaya masing-masing 0.03 persen dengan IHK masing-masing sebesar 131,59, 128,51 dan 133,37.
“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, di antaranya yang tinggi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,86 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0.45 persen,” terang Suhariyanto.
Selama beberapa pekan terakhir harga telur ayam dan daging ayam ras meroket tajam. Peneliti Peneliti Center for Indonesian Policy Studies Imelda Freddy menduga kenaikan harga telur ayam dan daging ayam ayam ras dipicu oleh kenaikan harga pakan ayam (van).