Kemnaker dan KP2MI Perkuat Sinergi untuk Perlindungan Pekerja Migran

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) di ruang KH Abdurrahman Wahid, kantor KP2MI, Jakarta, Senin (14/7/2025).
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) di ruang KH Abdurrahman Wahid, kantor KP2MI, Jakarta, Senin (14/7/2025).

Peluang News, Jakarta — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) di ruang KH Abdurrahman Wahid, kantor KP2MI, Jakarta, Senin (14/7/2025). Penandatanganan dilakukan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding.

“Ini bukti kami dari Kabinet Merah Putih kompak, kita satu tim. Karena Kemnaker juga punya program kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Kementerian Pariwisata terkait pembinaan SDM,” ujar Yassierli dalam sambutannya.

Ia menjelaskan, nota kesepahaman ini menjadi bentuk komitmen Kemnaker untuk memperkuat kolaborasi dengan KP2MI dalam memastikan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja migran serta mempercepat proses transisi ketenagakerjaan.

“Kemnaker dan KP2MI memiliki tanggung jawab yang saling melengkapi. Kita harus bekerja sama menciptakan ekosistem tenaga kerja yang aman dan berdaya saing di kancah global,” tegas Yassierli.

Ia menyebut, Kemnaker akan berfokus pada peningkatan kompetensi tenaga kerja, sementara KP2MI memastikan kebijakan perlindungan berjalan secara optimal. Menurutnya, sinergi antar-kementerian merupakan kunci dalam menjawab harapan masyarakat terhadap terbukanya lapangan kerja.

“Masyarakat punya harapan besar. Salah satu solusi dari KP2MI adalah mengoptimalkan kesempatan bekerja di luar negeri. Bagi Kemnaker, ini menjadi prioritas. Kami akan support penuh untuk adik tercinta, KP2MI,” ujar Yassierli sambil menekankan pentingnya peningkatan kompetensi, keterampilan teknis, dan penguasaan bahasa bagi calon pekerja migran.

Yassierli optimistis bahwa kolaborasi ini akan melahirkan tenaga kerja Indonesia yang tidak hanya siap pakai, tetapi juga mampu berkontribusi signifikan terhadap perekonomian global.

Exit mobile version