
Peluang News, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyampaikan, pihaknya tengah menyusun peta jalur wisata berbasis storytelling di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, peta jalur wisata berbasis storytelling bertajuk ‘Historical Trail of Joglosemar,’ ini merupakan seri ke-2 usai Kemenparekraf meresmikan pola perjalanan di daerah Borobudur, yang bernama Borobudur Trail of Civilization (BToC) dengan 9 subtema aktivitas yang tersebar di seluruh desa di kawasan Borobudur sebelumnya pada 2021.
“Selain itu, jalur wisata budaya ini juga akan mengemas kekuatan Joglosemar berupa sejarah dan warisan budaya yang telah ditetapkan oleh UNESCO,” kata Sandiaga dalam keterangannya, Kamis (16/5/2024).
“Kemudian, jalur transportasi dan komoditas utama pada masa awal modernisasi, kota-kota lama, serta hidangan tradisional legendaris yang ada di kawasan Joglosemar juga akan masuk ke dalam sebuah jalur wisata,” sambungnya.
Ia menjelaskan, pola perjalanan ini akan memiliki unsur edukasi, experience, dan entertainment pada empat jalur wisata tematik yang dapat dicoba oleh para wisatawan.
Oleh karena itu, sebagai upaya untuk percepatan penyusunan jangkauan pola perjalanan wisata budaya, Kemenparekraf dalam hal ini Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) menyelenggarakan “Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Jalur Wisata dan Storytelling Historical Trail of Joglosemar, di El Royale Hotel Malioboro, pada Selasa (14/5/2024).
Dalam kegiatan tersebut, Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf, Itok Parikesit menerangkan, jalur wisata budaya ini akan dikembangkan dengan mengedepankan implementasi prinsip-prinsip sustainable tourism destination dan juga akan melakukan kolaborasi hexahelix.
“Untuk itu, kami berharap melalui pola perjalanan ini nantinya dapat memberikan multiplier effect yang bermanfaat bagi para pelaku wisata, UMKM, dan menjadikan masyarakat lokal sebagai pengelola parekraf di kawasan Joglosemar,” ungkap Itok.
“Hal ini sejalan dengan target capaian Kemenparekraf yang berusaha menciptakan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024 guna mendorong perekonomian nasional,” imbuhnya.