
Peluang News, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menuntaskan program pendampingan Small Medium Enterprise Expo Pembiayaan dan Investasi Crowdfunding (SME EPIC) tahun 2024 kategori The Business Link Up Batch 2.
Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi KemenKopUKM, Ali Manshur mengatakan, penuntasan ini dilakukan bersama dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek Foundation).
Dja menjelaskan, kegiatan ini dihadiri oleh 15 investor/lembaga keuangan/potential buyer dan 33 UKM yang berasal dari DIY, Malang, Blitar, Semarang, Bitung, Madura, Surabaya, Salatiga, Mataram, Jember, Maumere, Ternate, Sidoarjo, Surakarta, Kendal, Banyuwangi, Kudus, Tangerang, dan Papua.
“Program SME EPIC merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi tantangan UKM melalui kolaborasi dengan lembaga pembiayaan, investor, off taker, training center, komunitas, inkubator bisnis, dan lainnya,” kata Ali Manshur dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (20/9/2024).
Program ini dilaksanakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 18-19 September 2024.
Adapun 15 lembaga keuangan/investor/potential buyer yang berpartisipasi mencakup PT LBS Urun Dana, PT Shafiq Digital Indonesia, PT Amartha Mikro Fintek, UMG Idealab, WahyooGroup, Kadin DI Yogyakarta, HIPMIDI Yogyakarta, Krisna Oleh-Oleh Nusantara Jogja, Jogja Pasaraya, Bakpia Jogkem, Lawson, Indomaret, Alfamidi, INBISMA, BSI, dan CIMB Syariah.
Ali mengungkapkan, sekitar 47 persen kebutuhan pembiayaan UMKM belum dapat dipenuhi oleh lembaga keuangan karena perbankan atau lembaga pembiayaan umumnya menuntut adanya agunan.
Di sisi lain, tingkat suku bunga perbankan yang relatif tinggi menjadi hambatan bagi UMKM untuk mengajukan pembiayaan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah terus berupaya melakukan terobosan kebijakan di antaranya mengembangkan skema pembiayaan untuk supply chain sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM).
Selain itu, KemenKopUKM juga secara konsisten melaksanakan program-program pendampingan pembiayaan seperti program SME EPIC ini dengan tujuan untuk memfasilitasi kolaborasi dan sinergi antara UKM potensial dengan para investor dan lembaga keuangan.
“Penerapan innovative credit scoring bisa jadi solusi sebagai alternatif bagi lembaga keuangan dalam menilai kelayakan usaha UKM yang terkendala keterbatasan agunan, serta pengembangan skema kredit program pemerintah yang bersifat tematik seperti KUR untuk penyedia barang dan jasa pemerintah,” jelasnya.