hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

KemenkopUKM Tekankan Pentingnya Kualitas Tenaga Pendamping Koperasi dan UMK di Daerah

KemenKopUKM Tekankan Pentingnya Kualitas Tenaga Pendamping Koperasi dan UMK di Daerah
KemenKopUKM Tekankan Pentingnya Kualitas Tenaga Pendamping Koperasi dan UMK di Daerah/Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenkopUKM), Arif Rahman Hakim menekankan mengenai pentingnya kualitas, kompetensi, dan spesialisasi dari para Tenaga Pendamping bagi koperasi dan UMK di daerah di seluruh Indonesia.

Menurut Arif, ketiga hal ini dapat membantu para pelaku koperasi serta usaha mikro dan kecil untuk terus menumbuhkan atau mengembangkan usahanya.

“Namun, pola pendampingan yang diberikan juga harus keluar dari cara yang biasa. Pola pendampingan harus secara intensif diberikan sesuai dengan kebutuhan, skala, dan karakter dari usahanya,” ucap Arif dalam kegiatan Diklat Sertifikasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bagi Tenaga Pendamping Provinsi Maluku Tahun 2024, di PLUT KUMKM Kota Ambon, Provinsi Maluku, Rabu (26/6/2024).

Oleh karena itu, ia mendorong agar para Tenaga Pendamping perlu memiliki keahlian atau spesialisasi tertentu.

“Hal ini mengingat cakupan bidang bisnis yang relatif luas. Para pendamping dapat diarahkan untuk memilih spesialisasi bidang pendaftaran legalitas usaha, bidang produksi, bidang keuangan, bidang SDM dan kelembagaan, hingga bidang pemasaran,” ujarnya.

Ia memaparkan, berdasarkan catatan Evermos dan Shopee (2021) menyebutkan bahwa UMKM di Indonesia mayoritas berada pada tahap ‘New Comer’ dengan karakter tidak memiliki perancanaan bisnis yang baik, sulit memahami target pasar yang tepat, sulit mendalami jenis produk yang sesuai pasar dan sulit memenuhi permintaan secara efektif dan efisien.

Untuk itu, peran Tenaga Pendamping sangat dibutuhkan, khususnya dalam mengaddress tantangan tersebut sekaligus menghubungkan mereka dengan kebijakan dan program strategis pemerintah.

“Maka, para Tenaga Pendamping diharapkan dapat berkomunikasi secara baik dengan para pelaku usaha mikro dan kecil,” tandasnya.

Pasalnya, lanjut Arif, kemampuan berkomunikasi ini menjadi kunci sukses bagi tugas Tenaga Pendamping.

“Selain itu, para Tenaga Pendamping juga bisa secara mandiri meningkatkan kualitas dan kompetensi dirinya, agar tercipta kemampuan spesialisasi tadi,” pungkasnya.

Tak hanya itu, para Tenaga Pendamping juga harus memahami tentang networking atau relasi agar produk yang dihasilkan pelaku usaha mikro dan kecil bisa mengakses pasar yang lebih luas.

Bahkan, menurutnya, karena penyusunan business plan sesuai dengan skala usahanya penting, maka ke depannya akan disiapkan aplikasinya. Di samping itu, hal ini juga pasti akan memudahkan akses UMKM ke kalangan investor dan perbankan.

Oleh sebab itu, ia berharap agar para Tenaga Pendamping dapat terus meningkatkan pengetahuannya, melalui handphone yang dimiliki.

Selain itu, ia juga berharap agar peran tenaga pendamping dapat menciptakan ekosistem usaha yang inklusif melalui peningkatan kualitas usaha dalam hal perencanaan bisnis, hingga pencatatan pelaporan usaha untuk memudahkan akses pembiayaan.

“Sehingga nanti ke depannya bisa membangun dan mengembangkan produk-produk unggulan yang sesuai dengan kearifan lokal yang ada di wilayahnya masing-masing,” tukasnya.

pasang iklan di sini