hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

KemenKopUKM Kantongi 13,4 Juta Data Pelaku KUMKM Hingga 2023

KemenKopUKM Kantongi 13,4 Juta Data Pelaku KUMKM
KemenKopUKM Kantongi 13,4 Juta Data Pelaku KUMKM Hingga 2023/Dok. Peluang News-Hawa

Peluang News, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) terus melakukan pendataan lengkap terhadap koperasi dan usaha mikro, kecil, menengah (KUMKM) di seluruh provinsi di Indonesia.

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM, Siti Azizah mengatakan, pendataan ini bertujuan untuk membangun basis data KUMKM yang terstandardisasi dan terintegrasi.

Ia menyampaikan, hingga saat inu pihaknya telah berhasil mengumpulkan sebanyak 13,4 juta data pelaku KUMKM di tanah air.

Adapun data ini terdiri dari 9,1 juta data yang dikumpulkan pada 2022 dan 4,3 juta data pada 2023.

“Pada 2022 lalu, KemenKopUKM telah melakukan survei langsung ke KUMKM di 240 kabupaten/kota dan 34 provinsi di Indonesia,” papar Azizah di Kantor KemenKopUKM, Jakarta, Selasa (26/3/2024).

“Sementara pada 2023, KemenKopUKM bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam melakukan sensus/survei yang sama namun di lokasi yang berbeda, yakni di 215 kab/kota di 32 provinsi,” sambungnya.

Menurutnya, hal ini menjadi salah satu program prioritas KemenKopUKM yang dipimpin oleh Kedeputian Kewirausahaan.

Selain itu, survei 2 tahun ini juga berhasil menjadi data awalan karena sebelumnya pihaknya tidak mempunyai data yang terintegrasi dan terstandardisasi.

Azizah mengungkapkan, upaya tersebut dilakukan sesuai dengan amanat dari Peraturan Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Satu Data Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) melalui Basis Data Tunggal.

Lebih lanjut, ia merincikan bahwa dalam survei yang dilakukan ini meliputi tujuh aspek di antaranya yairu identitas usaha, marketing, proses produksi, pembiayaan, manajemen organisasi, logistik, maupun Sumber Daya Manusia (SDM), yang di mana total pertanyaannya mencapai 98 pertanyaan untuk tujuh aspek yang dimaksud.

Namun, ia mengaku bahwa survei tersebut memang belum dilakukan secara menyeluruh, terutama di kawasan-kawasan yang sulit dijangkau atau diakses.

Kendati demikian, ia berharap agar pendataan ini dapat segera dirampungkan pada tahun ini.

“Jadi ini memang daerah-daerah yang agak sulit kita jangkau dan itu akan kita coba di tahun ini. Tantangannya kan sebetulnya karena Survei langsung ini bukan melalui internet atau digital tantangannya ya kita harus ketemu dengan mereka,” jelas Azizah.

“Nah pencapaian ini akan tidak mudah, oleh sebab itu tantangan kita saat ini ialah untuk menjangkau semua pelaku KUMKM di seluruh Indonesia. Tahun ini kami berusaha untuk melakukan penambahan data sekitar 4 juta KUMKM lagi,” imbuhnya.

pasang iklan di sini