hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

KemenKopUKM: Ada Tiga Hal Jadi Concern UMKM Di Era Disrupsi

Peluang, Wonosobo – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) mendorong, perlunya ada perubahan secara masif dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di era sekarang. Tuntutan tersebut agar dapat bertahan dan berkelanjutan.

Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Rulli Nuryanto mengatakan, kunci strateginya adalah kreativitas, inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi. 

“Untuk memperkuat kemampuan dan kapasitas disrupsi UMKM dalam kerangka strategi tersebut, ada 3 hal yang menjadi concern,” ucap Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro KemenKopUKM, Rulli Nuryanto dalam keterangannya, Kamis (2/3/2023).

Pertama, dia menjelaskan, UMKM perlu meningkatkan kapasitas SDM KUMKM agar tumbuh sebagai wirausaha produktif dan terhubung dengan ekosistem digital.

“Upaya ini diwujudkan antara lain dengan meningkatkan literasi digital dan entrepreneurship melalui pelatihan, pendampingan dan inkubasi usaha,” ungkap Rulli.

Hingga Desember 2022 sudah ada 20,76 juta UMKM onboarding digital. Pada 2023 ini, ditargetkan 24 juta UMKM akan masuk dalam ekosistem digital. 

Kedua, membangun dan memperkuat proses bisnis UMKM. Di dalamnya mencakup kemudahan legalitas usaha (NIB), penguatan produk UMKM dengan sertifikasi dan standardisasi, factory sharing, hingga mengembangkan jejaring kemitraan usaha untuk bahan baku, pembiayaan, kualitas produk, teknologi, dan akses pasar. 

“Tidak lupa, juga mendorong kelembagaan UMKM melalui koperasi untuk memperkuat posisi tawar dan meningkatkan skala ekonomi mereka,” ujar Rulli.

Ketiga, kata dia, meningkatkan akses pasar dan pemasaran UMKM. Secara berkelanjutan, pemerintah menggelorakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), memfasilitasi onboarding produk UMKM melalui laman LKPP/Bela Pengadaan PADI, SIREN (platform e-commerce) oleh SMESCO.

Selain itu, Pemerintah juga sudah menetapkan kebijakan alokasi 30 persen area publik untuk promosi produk UMKM, serta alokasi 40 persen belanja pemerintah dalam pengadaan Barang dan Jasa KUMKM. 

Lebih lanjut, Rulli menekankan, bahwa kegiatan Wonosobo Festival Expo 2023 ini merupakan ajang bagi pelaku UMKM dalam memperkenalkan produk-produk unggulannya.

“Sekaligus bisa dimanfaatkan untuk menjalin kemitraaan antara Usaha Mikro Kecil dengan Usaha Menengah Besar agar produk usaha mikro kecil ini bisa terhubung ke dalam rantai pasok industri,” kata Rulli.

Untuk itu, Rulli berharap pemerintah daerah diharapkan berperan aktif dalam menjadi jembatan bagi UMKM, khususnya yang memproduksi produk unggulan lokal. 

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menegaskan, UKM yang berdaya sebagai motor penggerak ekonomi negeri bukanlah isapan jempol belaka, jika mau menilik fakta bahwa UMKM memiliki peranan yang besar dalam pertumbuhan perekonomian nasional.

“Saya berharap kegiatan Wonosobo Festival UKM Expo 2023 ini dapat memajukan usaha mikro dan potensi UKM daerah, mendorong kunjungan wisata, serta menjadi pemicu dari kemajuan promosi dan inovasi pemasaran produk berbasis kearifan lokal daerah,” ujar Bupati Wonosobo. (alb)

pasang iklan di sini