hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kemendag Sita Jutaan Keramik Impor Dari China Senilai Rp80 Miliar

Permendag No.36/2023 Direvisi, Kini Bebas Bawa Sepatu dan Tas dari Luar Negeri
Ilustrasi Mendag Zulkifli Hasan | Dok.Ist

Peluang News, Purwakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyita 4.565.598 pieces keramik impor berasal dari China di Surabaya senilai sekitar Rp80 miliar.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan disela dialog interaktif bersama para pelaku UMKM di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (21/6/2024).

Menteri yang biasa disapa Zulhas itu mengatakan, pihaknya memang tengah ‘memerangi’ munculnya keramik impor agar tidak mengganggu produk keramik dalam negeri.

Jutaan keramik impor yang disita itu, kata dia, selanjutnya akan dimusnahkan, karena tidak memiliki Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB) SNI.

“Keramik-keramik itu disita (kemarin) dan akan dimusnahkan, karena (barang seperti itu) yang menghancurkan industri keramik dalam negeri,” tutur Zulhas.

Kemendag segera menerapkan terhadap barang-barang keramik impor, baik itu keramik untuk rumah maupun jenis keramik lainnya.

“Kita akan kasih tarif. Jadi nanti dikenai pajak yang tinggi untuk barang impor. Harus berstandar SNI, kemudian pajaknya tinggi,” ujar Mendag.

Hal itu akan ditetapkan untuk melindungi produk keramik dalam negeri.

Sementara untuk menjawab keluhan perajin keramik di Purwakarta, Mendag berharap agar ke depan dukungan kepada perajin keramik bisa lebih baik dalam hal pemenuhan bahan baku seperti kayu bakar dan tanah.

Dalam kunjungannya ke Purwakarta, Zulhas mendatangi Galeri Menong yang merupakan sentra oleh-oleh dan kerajinan khas Purwakarta. Di Galeri Menong, Mendag melakukan dialog interaktif dengan puluhan pelaku UMKM.

Usai berdialog dengan para pelaku UMKM, Mendag kemudian menghadiri kegiatan pelepasan ekspor produk baja, nexalume, nexium, dan nexcolor sebanyak 8 kontainer milik PT Tata Metal Lestari.

Produk perusahaan yang berlokasi di Purwakarta itu diekspor ke sejumlah negara seperti ke Australia, Kanada, dan Puerto Riko.

Sebelum ini, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan strategi standardisasi industri keramik guna memacu peningkatan kualitas dan efisiensi produksi sehingga secara langsung meningkatkan daya saing sektor tersebut di pasar domestik maupun global.

“Kami mengakselerasi penerapan standardisasi di industri keramik dan mineral nonlogam untuk meningkatkan produktivitas dan daya saingnya,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian Andi Rizaldi dalam keterangannya belum lama ini.

Dia menuturkan, penerapan standardisasi tersebut tidak hanya terkait dengan pemberlakuan Standard Nasional Indonesia (SNI) saja, melainkan juga mencakup standard industri hijau, dan standard spesifikasi teknologi industri.[]

pasang iklan di sini