hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kemenaker: Jumlah PHK Per Awal Juni 2025 Capai 30.000 Pekerja

PHK Marak di Perusahaan Media, Pengamat; Saatnya Dibentuk Koperasi Media
ilustrasi/dok.ist

PeluangNews, Jakarta – Jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) per awal Juni 2025 mencapai 30.000 pekerja.

Jawa Tengah menjadi daerah dengan jumlah PHK tertinggi, yaitu 10.695 pekerja, disusul DKI Jakarta sebanyak 6.279 orang, dan Riau 3.570 orang.

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kemenaker, Indah Anggoro Putri mengungkapkan hal tersebut kepada para wartawan di Jakarta, Selasa (24/6/2025).

“Ya sekitar 30.000-an, per Mei sampai minggu pertama Juni,” kata Indah.

Menurut dia, data valid terkait jumlah PHK tersedia dalam data Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan (Barenbang) dan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatik) Kemenaker.

“Ya karena sekarang kan supaya data itu lebih valid, maka dipusatkan di Pusdatik dan Barenbang,” ujarnya.

Indah mengemukakan bahwa perlu dilakukan validasi terlebih dahulu antara data riil dari dinas dengan klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) agar dapat memberikan informasi yang benar-benar akurat.

“Karena untuk dilihat antara data real dari dinas dengan klaim JKP harus divalidasi dulu, supaya benar-benar memberikan informasi yang akurat,” ucap dia.

Dia menambahkan, sektor yang paling banyak mengalami PHK meliputi sektor pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta sektor jasa.

“Kurang lebih kan masih sama (provinsi dan sektor terbanyak PHK,” tuturnya.

Kemenaker mencatat bahwa hingga 20 Mei 2024, sebanyak 26.455 pekerja terdampak PHK.

Indah Anggoro Putri menjelaskan, bahwa Riau menempati posisi ketiga dalam jumlah PHK karena beberapa sektor industri perdagangan di wilayah tersebut mengalami penurunan.

“Riau ini ada beberapa industri perdagangan juga ada yang turun, mungkin ya, kita belum meneliti sedalam ini sih kenapa Riau lebih tinggi (PHK),” tuturnya, mengakhiri. []

pasang iklan di sini