hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kembangkan Pemasaran BBM, PT Pintar Sumber Energi Naikkan Status Pertashop Nita Menjadi SPBU

Peluang, Maumere – PT. Pintar Sumber Energi salah satu anak perusahaan dari KSP Kopdit Pintu yang memiliki tempat pengisian bahan bakar minyak (BBM) bernama Pertashop Nita, berencana dalam tahun ini statusnya akan dinaikkan menjadi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Perubahan status tersebut, dikarenakan agar dapat menjual semua jenis BBM, seperti pertalite, pertamax, solar maupun dexlite.

Saat ini, PT. Pintar Sumber Energi  masih melakukan evaluasi terhadap keberadaan 2 unit usaha yang dikembangkan perusahaan itu di kecamatan Nita dan di Dulipali Kecamatan Boru, perbatasan Kabupaten Sikka dan kabupaten Flores Timur.

“Kami akan menaikkan status Pertashop Nita ke SPBU. Sudah ada kajian dan kini sudah masuk proses pemberesan administrasi, mudahan tahun ini sudah bisa pengerjaan sehingga semua item BBM baik pertalite, pertamax, solar,dexlite bisa dipasarkan,” kata Manager PT. Pintar Sumber Energi, Yohanes Inyoris Mitak di Maumere, Rabu (12/4/2023).

Ia menambahkan, pihaknya juga telah merencanakan untuk menambah minimal 3 nosel BBM semua jenis, teknis pengerjaan dengan mempertimbangkan kondisi eksisting lokasi dan anggaran yang dibutuhkan.

Sebenarnya ungkap Inyo sapan akrabnya, peningkatan status usaha itu adalah bagian dari strategi bisnis baru yang harus dilakukan demi melayani lebih banyak warga akan kebutuhan BBM yang lebih berkualitas dan sesuai standar isi volume pemakaian BBM.

Meski demikian lanjut dia, regulasi yang membolehkan Pertashop hanya bisa menjual jenis BBM Pertamax menjadi kendala dalam konteks pemasaran karena terbatasnya ekonomi masyarakat setempat.

Inyo menjelaskan, mengisi BBM jenis Pertamax itu sejatinya lebih bagus untuk mesin kendaraan, karena pembakarannya lebih sempurna dan hemat dari sisi jarak tempuh meski harganya lebih mahal.

Namun demikian, kebanyakan warga lebih memilih kuantitas dan harga jual yang lebih murah yakni jenis BBM Pertalite.

Selama ini, Pertashop Nita selalu menerapkan penjualan BBM sesuai standar kualitas dan kuantitas Pertamina. Mesin nosel yang digunakan juga selalu ditera sehingga volume dan kualitas BBM yang disalurkan tetap terjaga kemurniannya.

Hal itu, yang membedakan pemasaran BBM di SPBU dan Pertashop dengan kebanyakan penjual BBM jalanan, dan bisa saja bertindak seenaknya menjual BBM tanpa standar baku untuk meraup keuntungan dan berpotensi merugikan masyarakat.

“Kita ingin edukasi masyarakat juga bahwa untuk membeli BBM sebaiknya ditempat yang aman dan berkualitas, jangan kejar murah tapi bisa saja beresiko untuk kendaraan anda, karena volume dan kualitas BBM seperti apa? kita tidak tahu kalau noselnya tidak ditera. Kita di Pertashop Nita punya alat pengukur kadar air dan minyaknya, mesin noselnya juga selalu ditera,” ujar Inyo.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat dan juga menaikan volume penjualan, maka salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menaikan status usaha dari Pertashop Nita ke SPBU.

“Kita sudah lakukan kajian bisnis dan upaya strategis untuk memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat baik dari sisi kualitas maupun kuantitas bahan bakar sesuai standar yang ditetapkan. Pilihannya kita harus naikkan status dari Pertashop ke SPBU,“ jelas Inyo. (alb)

pasang iklan di sini