PeluangNews, Jakarta – Sebanyak 638 acara terutama meeting di 32 provinsi dibatalkan atau ditangguhkan sebagai dampak dari kebijakan Presiden Prabowo yang memangkas anggaran APBN, kota/provinsi.
Sejak penerbitan Inpres No.1/2025 hingga 11 Februari 2025, nilai bisnis yang hilang mencapai Rp429,23 miliar.
Hal tersebut diungkapkan Sekjen Ivendo (Industri Event Indonesia) Harry Nugraha dalam jumpa pers di Gedung Smesco, Kamis (20/3/2024).
Menurut Harry, pihaknya melakukan survei kepada 90 responden yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia sejak 5-11 Februari 2025.
Hasil survei itu menunjukkan bahwa acara yang paling banyak dibatalkan adalah kegiatan meeting. Pembatalan paling banyak dilakukan kementerian dan lembaga.
“Pembatalan terbanyak terjadi pada kegiatan meeting (50,64%), diikuti event incentive (12,82%) dan pelatihan/training (10,90%),” kata dia.
Harry mengatakan pada 2024 tercatat 8.777 event tersebar di 34 provinsi dengan total nilai mencapai Rp 84,46 triliun, yang menggerakkan 8,8 juta pekerja.
Destinasi MICE dan event terbanyak berada di Jakarta, Bali, Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Namun pada 2025, lanjut Harry, setelah diberlakukannya kebijakan efisiensi dan pemangkasan anggaran APBN, kota/provinsi langganan kegiatan MICE menjadi yang paling terdampak.
“Adapun provinsi yang paling banyak pembatalan event yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, Jawa Tengah, dan Bali,” kata dia
Ivendo berharap pemerintah melapangkan kebijakannya dan melakukan pembayaran segera terhadap event-event sebelumnya yang sudah terlaksana.
“Banyak hal yang kami harapkan dari pemerintah. Namun berdasarkan survei, kami ingin pencairan pembayaran dipercepat. Kami berharap juga ada dukungan untuk sertifikasi Event Sustainable untuk para pekerja dan perusahaan event,” ujar Harry, menambahkan. []
