Peluang News, Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar angkat bicara terkait kasus dugaan penerimaan suap terhadap lima karyawan PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Secara tegas, Mahendra menyatakan, OJK mendukung penuh keputusan atau langkah BEI yang memilih untuk memecat karyawannya tersebut.
Hal ini dikarenakan, menurutnya, langkah tegas itu sangat diperlukan untuk menjaga kepercayaan bursa di masyarakat.
“Ya, kalau kami tentu mendukung langkah-langkah seperti itu, dengan pemahaman bahwa bursa yang memang dipercaya untuk melakukan tentunya transaksi dan proses investasi dari masyarakat, dari publik, harus benar-benar memiliki integritas yang baik,” kata Mahendra di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2024).
“Karena apabila ada hal-hal yang berdasar atau melanggar ketentuan dan pengaturan yang berlaku tentu harus diberikan sanksi yang seimbang,” sambungnya.
Selain itu, ia juga optimis atau meyakini bahwa proses pelaporan dari BEI kepada pihaknya masih dan akan terus berjalan.
Oleh sebab itu, ia kembali menegaskan bahwa OJK akan terus mendukung pemberian sanksi disiplin untuk menjaga integritas pasar modal tersebut.
“Apalagi, kalau sudah ada laporan dari pasar modal itu saya rasa sudah berjalan, jadi kalau ke PMDK (Perkembangan Pasar Modal dan Bursa Karbon) sudah, tentu kita sama, sifatnya mendukung dan supaya terus ditingkatkan disiplin dan integritas dari bursa kita sehingga tidak menimbulkan isu ketidakpercayaan,” ungkapnya.
Ketika ditanya terkait kemungkinan adanya keterlibatan anggota OJK dalam kasus tersebut, Mahendra mengatakan, dirinya belum menerima informasi lebih detail mengenai hal tersebut.
Namun, ia menegaskan, jika nantinya terbukti ada keterlibatan, maka ia memastikan bahwa OJK pasti akan segera mengambil tindakan tegas.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) diketahui telah memecat lima karyawan yang Terlibat Gratifikasi IPO.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad yang mengonfirmasi adanya pelanggaran etika karyawan.