Jakarta (Peluang) : Perhelatan ini memfasilitasi para disabilitas agar memiliki akses untuk menjalankan usahanya secara mandiri.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki mengapresiasi gelaran ‘Karya Tanpa Batas 2022″ yang merupakan kolaborasi bersama
Organisasi Aksi Solodaritas Era-Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) kolaborasi bersama sejumlah kementerian.
Di antaranya, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Yayasan Perempuan Tangguh Mandiri Indonesia (PTI), serta Smesco Indonesia menginisiasi program tahunan bagi para disabilitas bertajuk Karya Tanpa Batas sebagai bentuk pemberdayaan para penyandang disabilitas.
Program ini akan digelar secara tahun dalam rangka Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember setiap tahunnya. Puncak acara ‘Karya Tanpa Batas’ 2022 diselenggarakan pada 19-20 Desember 2022 di Gedung Smesco Indonesia.
Dalam sambutan pada puncak ‘Karya Tanpa Batas’ di Gedung Smesco, Selasa (20/12/2022), Teten mengatakan, KemenKopUKM menyambut baik acara yang
yang mengedepankan public private partnership dalam mengembangkan ekonomi inklusi dan ekonomi sosial yang terintegrasi menjadi bagian penting dari ekonomi nasional.
“Program ini bagus sekali. Saya telah melihat acara ini mulai dari workshop hingga kegiatan yang menstimulasi jiwa kewirusahaan. Meski akses pekerjaan sebanyak 72 persen penyandang disabilitas masih bekerja di sektor informal, dan 22 persennya merupakan kelompok usia produktif belum memiliki akses untuk menjalankan usahanya sendiri,” kata Teten.
KemenKopUKM mendorong pengembangan ekonomi inklusi melalui ekonomi terintegrasi, serta menyambut pendirian Koperasi Tangguh Berdikari Indonesia.
Teten berharap, koperasi ini bisa memfasilitasi para disabilitas sehingga mampu menjalankan wirausaha secara mandiri.
“Dengan memiliki badan hukum berbentuk koperasi, kesempatan bagi penyandang disabilitas berusaha makin terbuka lebar,” kata Teten.
Selain itu, KemenKopUKM turut mengesahkan pendirian Lembaga Inkubator Disabiltas Indonesia. “Tahun depan kita targetkan terciptanya 50 wirausaha baru dari penyandang disabilitas agar lebih kompetitif. Target tersebut cukup ambisius, tapi kami yakin bisa dijalankan,” ucap MenKopUKM.
Selanjutnya, KemenKopUKM juga bekerja sama dengan Kemendikbud Ristek merevitalisasi fungsi SLB (Sekolah Luar Biasa). Harapannya, SLB menjadi inkubator anak-anak diabilitas dalam mengasah keterampilan siswa SLB yang menjadi modal dasar dalam membangun jiwa kerwirausahaan.
“Kami juga mengarahkan LPDB KUMKM agar turut memfasilitasi akses pembiayaan kepada koperasi disabilitas, dan lebih menjangkau lebih banyak lagi wirausaha disabilitas,” kata Teten.
Selanjutnya dengan koperasi yang berdiri tersebut, akan dikembangkan pembiayaan melalui KUR Klaster ke perbankan. Di mana setiap kelompok usaha bisa mengakses pembiayaan hingga Rp500 juta.
Teten juga mendorong kemitraan strategis untuk menciptakan ekonomi inklusif bisa terwujud dalam pekerjaan dan kehidupan yang layak dan patut diperjuangkan.
“Langkah ini adalah ikhtiar kami untuk memberikan kesempatan, tanpa terkecuali bagi para disabilitas,” kata Teten.
Di kesempatan yang sama, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menegaskan, Kemendikbudristek berkomitmen menciptakan pendidikan inkusif dan terbuka untuk semua anak-anak terlepas dari apapun kondisinya seiring dengan perwujudan kurikulum Merdeka Belajar.
“Di mana pendidikan bisa melayani semua anak-anak dari berbagai hambatan-hambatan, sehingga dia bisa tumbuh secara optimal. Sehingga boleh dikatakan Merdeka Belajar itu sejalan dengan semangat pendidikan inklusif,” kata Nadiem.
Dalam rangka memperkuat para disabilitas agar bisa bekerja dengan aman, Kemendikbudristek menggandeng Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada 10 SLB yang disahkan menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
“Lembaga sertifikasi ini akan mengubah pola dan memperkuat keterampilan serta kemampuan yang relevan bagi anak-anak disabilitas sehingga bisa mendapat sertifikasi, meraih kesempatan untuk bekerja di sektor formal maupun berwirausaha,” kata Nadiem.
OASE-KIM merupakan organisasi nirlaba yang digagas oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wapres periode 2019-2024. Organisasi ini merupakan wadah untuk jejaring komunikasi dan koordinasi, sehingga memudahkan para pendamping Menteri Kabinet Indonesia Maju untuk turut mendukung dan berperan dalam menyukseskan program pemerintah yang berguna bagi masyarakat luas.
KemenkopUKM sebagai kementerian yang bertanggung jawab untuk mendorong kewirausahaan. Kemendikbudristek memiliki kewenangan dalam Pendidikan khusus seperti Sekolah Luar Biasa (SLB), dan Perempuan Tangguh Indonesia yang telah berkolaborasi dengan 50 perusahaan swasta untuk memberi dukungan membangun kewirausahaan para penyandang disabilitas.
Kolaborasi antar kementerian serta kerja sama antara pemerintah dan swasta (Public Private Partnership) dinilai OASE-KIM merupakan kunci dari keberhasilan semua pihak, untuk membangun supporting system bagi penyandang disabilitas. Agar mereka dapat berpartisipasi aktif dalam perekonomian negara, yang pada gilirannya akan menjadi sebuah gerakan menuju ekonomi baru yang mandiri dan inklusif.
Terdapat lebih dari 40 booth yang menampilkan berbagai produk karya penyandang disabilitas yang dipamerkan. Selain itu, dalam dua hari pelaksanaan acara tersebut juga akan ada berbagai kelas workshop khusus bagi penyandang disabilitas untuk semakin mendukung tujuan kemandirian ekonomi dan manfaat kewirausahaan.
Adapun kelas workshopnya yaitu fashion, pembuatan home décor macramé, kelas aplikasi Microsoft untuk disabilitas, cara memasarkan produk di Tik Tok Shop, serta mengembangkan bisnis impian di Tokopedia.
Selain itu kelas Make-up Artist dan Kuliner yang diselenggarakan pada 12 dan 13 Desember 2022.
Pada acara ini juga diberikan penghargaan OASE-KIM untuk empat penyandang disabilitas inspiratif di bidang kewirausahaan, selain juga lelang atas enam gambar pemenang lomba gambar nasional.