Kerusakan dan kerugian akibat bencana mencakup aspek psikologi, aspek kesehatan, aspek ekonomi, bahkan aspek trauma healing. Yang dapat dikuantifikasi menjadi angka kerugian (dalam rupiah), tentu saja infrastruktur.
DAMAGE and Losses Assessment (DaLa) merupakan metode untuk mengukur dampak kerugian dan kerusakan yang diakibatkan oleh bencana. Pentingnya Penilaian Ekonomis Kerusakan dan Kerugian Berfungsi sebagai catatan mengenai kerusakan yang disebabkan oleh bencana yang sudah terjadi Memberikan perkiraan kerugian untuk digunakan pada proses penghitungan kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi Memberi gambaran atau bukti, manfaat yang akan didapat dari kegiatan mitigasi dan reduksi Memberi informasi bagi (stakeholder) masyarakat yang rentan atau berpotensi menjadi korban
Metode Penilaian Kerusakan dan Kerugian ECLAC dikembangkan oleh ECLAC (Economic Commision for Latin American and the Carribean), mulai tahun 1972 Digunakan oleh Bank Dunia dalam melakukan penilaian kerusakan dan kerugian beberapa bencana besar seperti Tsunami 2004, Gempa Gujarat. Di Indonesia, metode ini digunakan oleh Bappenas.
Pokok Perbedaan Metodologi ECLAC dengan Metode Lainnya ECLAC adalah metodologi yang mencoba memperhitungkan dampak bencana secara komprehensif dan dilakukan per sektor. Jadi, sekilas tampak lebih njelimet, tapi itulah konsekuensinya.
Metodologi ECLAC: Ringkasan Karakteristik Baru: Kerugian Sebuah model konseptual yang mencakup stok fisik dan aliran (flow) yang mengukur kerusakan aset dan perubahan/kerugian dalam aliran ekonomi; Menggunakan sistem neraca pendapatan nasional Pendekatan asesmen atas dasar sektoral (bottom up) yang dijumlahkan untuk mendapatkan nilai total dampak bencana Analisis Dampak Bencana pada variabel-variabel makroekonomi dan pendapatan perseorangan
Definisi Dampak Bencana Dampak Segera (Kerusakan), Kehancuran sebagian dan seluruh aset fisik Kehancuran sebagian dan seluruh aset fisik; Terjadi pada waktu bencana Diukur dalam unit fisik dan nilai menurut biaya penggantian Dampak Jangka Menengah (Kerugian); Perubahan dalam aliran ekonomi; Terjadi setelah bencana dan berlangsung selama periode yang relatif panjang; Dinilai berdasarkan harga saat itu.
Konsep Dasar Kerusakan (stok fisik) Kerugian (flow/aliran) Tahapan Penilaian Kebutuhan. Ada dua jenis, untuk saat yang berbeda: Pada kondisi darurat (Kemanusiaan, penampungan, kebutuhan dasar), dan pada tahap Rekonstruksi (berdasarkan konsensus, dengan komunitas yang menjadi korban, dalam hal strategi, proses dan sumber daya, menuju ketahanan).
Definisi Kerusakan Total atau Parsial dari Aset Fisik, termasuk bangunan beserta isinya, Infrastruktur, sumber daya alam; Terjadi segera sewaktu atau segera setelah bencana. Kerusakan pertama kali dihitung dalam unit fisik, lalu kemudian diperkirakan nilai uangnya berdasarkan biaya per unit tertentu.
Ada beberapa hal yang lebih mudah diukur dibanding yang lain lebih sulit ditentukan; Nilai korban atau korban jiwa; Biaya peluang (opportunity cost), keuntungan/kerugian atau investasi/laba. Hal ini berhubungan dengan tidak tersedianya base line yang memadai untuk menilai tingkat, kualitas, dan efisiensi/keberhasilan pelayanan kesehatan yang diberikan Nilai dan kualitas pelayanan yang disediakan (keduanya kuratif dan preventiv). Durasi masa transisi/darurat (ketika rumah sakit terbuka dan proses evakuasi masih beroperasi).
Ada beberapa hal yang lebih mudah diukur dibanding yang lain lebih mudah ditentukan. Jumlah investasi yang dibutuhkan untuk penguatan vs Kerugian potensial di bidang peralatan dan inventoris; Biaya penguatan dibandingkan biaya reposisi dari infrastruktur yang terpengaruh; Biaya alternatif yang dikeluarkan untuk menyediakan layanan jasa selama infrastruktur masih belum berfungsi.
Untuk dapat memahami sepenuhnya dampak bencana, total dampak bencana (kerusakan dan kerugian) harus dibandingkan dengan besaran dari ekonomi daerah yang bersangkutan. Umumnya perbandingan disandingkan dengan PDRB dan agregat makroekonomi lainnya.●