hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

KADIN DKI Jakarta Sebut Industri Tidak Sepenuhnya Penyebab Polusi Udara, Ini Dalihnya

Peluangnews, Jakarta – Tudingan bahwa polusi udara di DKI Jakarta dipicu oleh industri, dinilai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi DKI Jakarta Diana Dewi tidak benar.

Diana menyatakan dari data yang ada, sektor industri hanya menyumbang polusi sebesar 1,25 persen. Sedangkan, kendaraan bermotor menyumbang 96,36 persen polusi udara, pembangkit listrik 1,76 persen, perumahan 0,59 persen, dan komersial 0,03 persen.

“Jadi tidak semua industri melakukan pencemaran udara. Kalau pun ada melalui cerobong-cerobong asap, persentasenya masih rendah,” kata Diana, seperti dikutip dari mediaindonesia.com, Jumat (18/8/2023).

Penyumbang polusi, jelas Diana, yang lebih tinggi dibandingkan sektor industri adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang tersebar di 10 titik wilayah di sekitar Jakarta. Mungkin hal itu dikarenakan bahan bakar yang digunakan pada PLTU tersebut adalah batubara atau energi fossil.

“Dari pemetaan yang dilakukan Walhi bersama Greenpeace pada 2017, penggunaan batubara sebagai bahan bakar PLTU menjadi salah satu penyebab polusi udara,” ujar Diana.

Oleh karena itu, Diana mendorong pemerintah dapat melakukan uji emisi terhadap sektor-sektor industri yang menggunakan cerobong asap. Pemerintah juga dapat melakukan hal serupa kepada seluruh kendaraan bermotor.

Disisi lain, pemerintah juga dapat memberlakukan pengaturan ganjil genap yang diperluas, tidak hanya untuk kendaraan roda empat, tapi juga untuk roda dua.

“Tak kalah pentingnya, pemerintah juga dapat mendorong pemakaian transportasi publik yang ramah lingkungan. Hal ini diyakini akan mengurangi tingkat polusi udara di Jakarta,” ucap Diana. (Aji)

pasang iklan di sini