hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

OJK Gelar Kegiatan Mengajar di Makassar dan Bogor

OJK menggelar kegiatan mengajar di Makassar, Sulawesi Selatan dan Bogor, Jawa Barat/Dok. Istimewa

Peluangnews, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupaya untuk terus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan dengan memperkuat pengaturan dan pengawasan serta mendorong penerapan governansi yang menjamin pelindungan konsumen.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon, Inarno Djajadi dan Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Djonieri dalam kegiatan OJK Mengajar yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan dan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (24/11/2023).

Inarno mengatakan, upaya pelindungan konsumen harus terus ditingkatkan di industri pasar modal agar bisa menarik minat masyarakat untuk berinvestasi.

Pertumbuhan single investor identity (SID) di Pasar Modal mengalami rata-rata pertumbuhan 50 persen selama lima tahun terakhir.

Per 9 November 2023, telah tercatat 11,9 juta SID yang didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z yang berusia di bawah 30 tahun atau sebesar 56,89 persen.

“Minat investor muda untuk berinvestasi di pasar modal meningkat signifikan beberapa tahun terakhir. Sehingga pemahaman akan ekosistem dan berbagai produk investasi di pasar modal penting untuk dimiliki. Hal ini menjadi bagian dari upaya OJK dalam pelindungan konsumen di Pasar Modal,” ujar Inarno.

Menurut Inarno, ada beberapa hal yang menjadikan Pasar Modal sebagai instrumen investasi yang menarik bagi generasi muda seperti faktor inflasi, kesempatan untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi, serta instrumen investasinya lebih fleksibel, aman dan likuid.

Sebagai informasi, kuliah umum ini juga dihadiri oleh Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman dan Rektor Universitas Muhammadiyah Kabupaten Bulukumba, Jummase Basra serta diikuti oleh 500 mahasiswa yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Bulukumba dan mahasiswa dari universitas lain baik.

Tak hanya menggelar kegiatan mengajar di Makassar, OJK juga menggelar kegiatan tersebut di Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat.

OJK menggelar kegiatan mengajar di Makassar, Sulawesi Selatan dan Bogor, Jawa Barat/Dok. Istimewa

Kegiatan mengajar ini mengusung tema ‘Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Industri Perasuransian Nasional.’

Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Djonieri mengatakan, OJK senantiasa memperkuat pengaturan dan pengawasan industri asuransi yang semakin menjamin pelindungan konsumen, termasuk dengan menyelesaikan sejumlah permasalahan.

Hingga September 2023, industri asuransi memiliki jumlah aset sekitar Rp1.258,95 triliun dengan jumlah akun pengguna sebanyak 456,03 juta.

“Kepercayaan masyarakat untuk menggunakan produk asuransi menjadi faktor penting dalam mendukung perkembangan industri asuransi. Mengembalikan rasa percaya ini menjadi pekerjaan rumah bersama,” kata Djonieri.

Djonieri menjelaskan, peran serta civitas akademik sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan industri asuransi. Kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompeten merupakan salah satu kunci pengembangan dan penguatan sektor perasuransian.

“Kebutuhan akan SDM yang berkualitas sangat dibutuhkan khususnya di profesi penunjang di sektor perasuransian seperti aktuaris, akuntan publik, internal auditor, penilai publik, pialang dan agen asuransi. Adik-adik yang lulus dan memiliki kompetensi dan keahlian di bidang Ilmu Aktuaria, Teknologi Informasi, Akuntansi, Hukum/Kepatuhan, HR Development, Investasi, Manajemen Risiko, dan bidang lainnya akan sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan industri asuransi di Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, Djonieri juga menyampaikan, asuransi berperan penting dalam mendorong pembangunan ekosistem perekonomian di tanah air.

Dengan memiliki asuransi, maka pengelolaan keuangan dapat dilakukan secara efektif, melalui pembayaran premi secara berkala dan sebagai kompensasi atas potensi kerugian terjadinya risiko di masa depan.

Tak hanya itu, industri asuransi juga turut berkontribusi untuk membangun perekonomian yang resilien melalui pengelolaan risiko individu dan bisnis secara efektif. (Hawa)

pasang iklan di sini