Jadi pilot pesawat terbang dan jadi “pilot” atau pengurus koperasi sama menantangnya. Pernyataan itu terlontar dari seorang Pilot Senior Iwan Setyawan saat ngobrol sambil ngopi bareng dengan Majalah PELUANG akhir pekan lalu. Karirnya di dunia penerbangan cukup panjang, berawal tahun 1980 saat diterima berkarya di Garuda Indonesia. Sedangkan dunia perkoperasian, yaitu Koperasi Awak Pesawat Garuda (Koapgi) mulai dirambahnya dua tahun lalu, dengan posisi sebagai Ketua Pengawas. Alumni sekolah terbang STPI Curug ini mengaku bergabung dengan Koapgi dimulai dengan nuansa tidak cerah. Mengambil istilah dunia penerbangan, kondisi internal koperasi karyawan itu memasuki turbulensi, alias tengah mengalami cuaca yang kurang bersahabat. Namun masa sulit itu dapat dilewatinya bersama dengan pengurus lainnya, sehingga aset miliaran rupiah milik koperasi yang sudah berdiri sejak tahun 2000 itu dapat diselamatkan. Iwan kini bahkan didaulat menduduki posisi Wakil Ketua Koapgi.
Sebelum pensiun dari Koapgi, pemegang lisensi terbang B777-300ER ini ingin melakukan sesuatu yang berharga bagi Koapgi. Ia ingin Koapgi dapat menjalin kemitraan usaha dengan induk perusahaan, PT Garuda Indonesia Tbk. “Ada sejumlah koperasi lainnya di lingkungan Garuda Indonesia Grup, namun kebanyakan hanya bergerak di sektor usaha simpan pinjam. Saya berharap koperasi-koperasi ini dapat bergabung di bawah satu payung organisasi sehingga dapat melakukan kemitraan sejajar dengan usaha di Garuda Indonesia Grup,” pungkas Iwan seraya menandaskan, sinergi usaha antara perusahaan dengan koperasi bakal menghadirkan sebuah bisnis koperasi yang andal. Hal itu terbukti dengan munculnya sejumlah koperasi karyawan berkinerja unggul karena mendapat dukungan positif induk perusahaan.
(van)