PeluangNews, Cilegon – Produk pangan lokal kembali menorehkan prestasi di pasar global. Gipang, makanan tradisional khas Kota Cilegon, Provinsi Banten, berhasil menembus pasar ekspor berkat inovasi bahan baku dan pemanfaatan kekuatan digital.
Adalah Ihwanul Muslimin, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal Kelurahan Bulakan, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, yang menjadi sosok di balik keberhasilan ini. Gipang buatannya tidak lagi berbahan dasar beras ketan, melainkan singkong lokal yang lebih terjangkau dan melibatkan petani sekitar sebagai pemasok utama.
“Karena harga bahan dasar ketan semakin mahal, saya memilih berinovasi menggunakan singkong dari petani lokal. Hasilnya justru lebih disukai pasar,” ujar Ihwan, sebagaimana dikutip dari LKBN Antara, Minggu (18/5/2025).
Dengan balutan selai kacang yang khas, gipang berbasis singkong ini sukses menarik perhatian konsumen dalam dan luar negeri. Produksi harian pun meningkat tajam, bahkan sempat membuat Ihwan kewalahan memenuhi permintaan pasar.
Menariknya, proses produksi gipang masih mempertahankan cara tradisional. Singkong dikukus, digiling, lalu dijemur di bawah sinar matahari sebelum diolah lebih lanjut. “Proses tradisional ini justru memberi cita rasa otentik yang disukai konsumen,” tambahnya.
Sejak 2016, produk gipang ini telah diekspor ke sejumlah negara, seperti Malaysia dan Jepang. Ihwan mengandalkan media sosial sebagai saluran promosi utama, serta memanfaatkan jaringan pekerja migran Indonesia (PMI) untuk memperluas distribusi ke luar negeri.
Dengan harga Rp20 ribu per kemasan 200 gram, Ihwan mampu meraih keuntungan bersih hingga Rp10 juta per bulan. Capaian ini menjadi contoh konkret bahwa inovasi sederhana dan strategi pemasaran digital dapat membuka peluang besar bagi UMKM di pasar internasional. (Aji)
