hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Ini Dia, Jawara Bank Asia Tenggara

Raihan laba 10 Bank Terbesar di Asia Tenggara pada 2024

Bank                      Negara                 Aset (US$)                          Profit (US$)

DBS                        Singapura            US$608,57 miliar               US$8,55 miliar (Sin$11,4 miliar)

OCBC                     Singapura            US$469,69 miliar               US$5,69 miliar (Sin$7,59 miliar

UOB                       Singapura            –                                              US$4,50 miliar (S$6,0 miliar)

BRI                         Indonesia            US$139,51 miliar               US$4,24 miliar (Rp60,64 triliun)

Bank Mandiri     Indonesia            US$158,06 miliar               US$3,91 miliar (Rp55,8 triliun)

BCA                        Indonesia            US$98,42 miliar                 US$3,84 miliar (Rp54,8 triliun)

Maybank             Malaysia              –                                              US$2,32 miliar (RM10,09 miliar)

CIMB                     Malaysia              –                                              US$1,77 miliar (RM7,7 miliar)

Vietcombank     Vietnam               –                                              US$1,63 miliar

Bangkok Bank    Thailand               –                                              US$1,36 miliar (45,21 milar Baht)

Sumber: Laporan Keuangan masing-masing perusahaan, dikonversi ke US$

 

Di tengah tingginya dominasi bank-bank skala global, sejumlah bank milik negara-negara Asia Tenggara semakin menunjukkan tajinya dan sukses bermain di skala regional, bahkan global.

Berdasarkan laporan keuangan terbaru yang dirilis masing-masing bank, sudah semakin banyak bank di Asia Tenggara yang tak lagi menjadi ‘jago kandang’, tetapi sudah ekspansif menggarap pasar di luar negaranya.

Bank asal Singapura misalnya, DBS, sudah bisa disejajarkan dengan deratan nama bank besar di dunia. Ada pula Maybank Islamic dari Malaysia yang menjadi bank syariah keempat terbesar di dunia.

Jika dilakukan pemeringkatan, dari 10 bank dengan laba terbesar di Asia Tenggara, tiga teratas masih dikuasai oleh bank asal Singapura, yaitu DBS, OCBC dan UOB. Di posisi selanjutnya, terdapat 3 bank asal Indonesia yang mampu menjadi pemain regional, yaitu BRI, Bank Mandiri dan BCA.

Kemudian, terdapat dua bank Malaysia yang semakin kuat posisinya, keduanya adalah Maybank dan CIMB. Sedangkan Vietnam dan Thailand diwakilkan oleh bank terbesar di masing-masing Negara tersebut, yaitu Vietcombank dan Bangkok Bank.

Berikut kinerja terkini kesepuluh bank terbesar di Asia Tenggara tersebut.

DBS

DBS Group berhasil memecahkan rekor baru capaian kinerja pada tahun 2024 dengan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 11% menjadi SGD 11,4 miliar. Total pendapatan tumbuh 10% menjadi SGD 22,3 miliar didorong oleh margin bunga bersih di segmen komersial, pendapatan biaya melampaui SGD 4 miliar untuk pertama kalinya, penjualan nasabah treasury mencapai titik tertinggi baru dan pendapatan perdagangan pasar bangkit kembali. Rasio biaya-pendapatan tidak berubah pada 40%. Kualitas aset baik dengan penyisihan khusus pada 13 basis poin pinjaman.

OCBC

Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (“OCBC”) melaporkan laba bersih sebesar S$7,59 miliar untuk tahun keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2024. Capaian itu 8% lebih tinggi dibandingkan dengan S$7,02 miliar pada tahun sebelumnya. Kinerja tangguh OCBC menunjukkan kekuatan waralaba bisnisnya yang terdiversifikasi dengan baik, yaitu Perbankan, wealth manajement, dan Asuransi.

Laba bersih Grup didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat di tiga bisnis utamanya dan penurunan tunjangan. Total pendapatan OCBC melonjak di atas S$14 miliar untuk pertama kalinya, didorong oleh rekor pendapatan bunga bersih, dan pendapatan nonbunga yang kuat didorong oleh kenaikan biaya kekayaan.

UOB

UOB Group melaporkan laba bersih sebesar S$6,0 miliar, naik 6%, untuk tahun keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2024 (FY24). Board of Management bank itu merekomendasikan pembayaran dividen final sebesar 92 sen per saham biasa. Bersama dengan dividen interim sebesar 88 sen per saham biasa, total dividen untuk FY24 akan menjadi S$1,80 per saham biasa, yang mewakili rasio pembayaran sekitar 50%.

Sebagai bagian dari strategi distribusi modal Bank, Dewan mengumumkan paket senilai S$3 miliar untuk mendistribusikan kelebihan modal selama tiga tahun ke depan.

BRI

Bank Rakyat Indonesia berhasil membukukan laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp60,64 triliun pada tahun 2024, meningkat dibandingkan dengan capaian laba pada tahun 2023 yang mencapai Rp60,42 triliun.

Hingga akhir tahun 2024, BRI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp60,64 triliun. Pencapaian ini menunjukkan resiliensi kinerja dan kemampuan BRI dalam meng-create value secara konsisten bagi pemegang saham, pemangku kepentingan, serta masyarakat luas ditengah keberpihakan BRI kepada UMKM.

Sementara itu, total aset BRI hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp1.992,98 triliun atau tumbuh 1,42% secara year on year.

Bank Mandiri

Bank Mandiri terus memperkuat perannya dalam mengoptimalkan ekosistem wholesale untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Hingga akhir tahun 2024, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 1.670,55 triliun naik 19,5% secara year on year (YoY), dengan pertumbuhan yang tetap solid di beberapa segmen utama. Kredit wholesale yang menjadi core business perseroan terus menjadi pendorong utama penyaluran kredit.

Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari 2 kali lipat pertumbuhan industri.

BCA

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak menutup tahun 2024 dengan pertumbuhan total kredit 13,8% secara tahunan (YoY) menjadi Rp922 triliun. Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan perseroan. Rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3% pada tahun 2024, dibandingkan 6,9% pada 2023.

Bank tersebut melihat perekonomian domestik mampu bertumbuh, di tengah berbagai tantangan serta perubahan lanskap geopolitik global. BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional, dan hal ini kami wujudkan dalam penyelenggaraan berbagai acara strategis, di antaranya BCA Expo, BCA UMKM Fest 2024, BCA Wealth Summit 2024, dan Gebyar Hadiah BCA.

Berbagai kegiatan itu berdampak positif terhadap kinerja perseroan, salah satunya terlihat dari penyaluran kredit ke segmen UMKM yang naik signifikan per Desember 2024.

Maybank

Maybank Group berhasil membukukan capaian laba bersih sebesar RM10,09 miliar (setara dengan Rp37,28 triliun untuk nilai tukar 1RM = Rp3.694) pada tahun 2024, meningkat 7,9% dibandingkan dengan raihan laba pada tahun 2023.

Raihan laba tersebut merupakan angka konsolidasi dari seluruh unit usaha Maybank, termasuk yang dikontribusikan oleh Maybank Indonesia.

Pada periode tersebut, kredit yang disalurkan Maybank Group tumbuh 5,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di Malaysia, kredit Maybank tumbuh 8,2%, di Singapura meningkat 8,9%, dan di Indonesia naik 11,7%.

CIMB Group

CIMB Group Holdings Berhad mencapai kinerja keuangan yang kuat dengan laba bersih sebesar RM7,73 miliar, naik 10,7% untuk tahun keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2024 dibandingkan dengan RM6,98 miliar pada tahun sebelumnya.

Laba sebelum pajak meningkat 9,0% YoY menjadi RM10,40 miliar, yang menghasilkan laba per saham sebesar 72,3 sen.

Pendapatan operasional FY24 naik 6,1% YoY menjadi RM22,30 miliar, yang disumbangkan oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan nonbunga.  NII naik 5,3% YoY menjadi RM15,40 miliar, didorong oleh pertumbuhan pinjaman yang sehat.

Vietcombank

Hingga akhir tahun 2024, Vietcombank terus berkembang, menyelaraskan struktur bisnisnya ke arah yang tepat, berfokus pada kualitas, dan meningkatkan efisiensi. Bank ini juga telah memberikan kontribusi aktif terhadap pemulihan ekonomi, pembangunan, dan kesejahteraan sosial.

Per 31 Desember 2024, total aset Vietcombank melampaui VND2 triliun untuk pertama kalinya, menandai peningkatan 13% dibandingkan akhir tahun 2023.

Bangkok Bank

Bangkok Bank dan anak perusahaannya melaporkan laba bersih tahun 2024 sebesar 45.211 juta Baht, meningkat 8,6% dari tahun lalu. Pendapatan bunga bersih meningkat 2,3% dari ekspansi pinjaman dan imbal hasil aset produktif, mengimbangi peningkatan biaya simpanan. Hal ini menghasilkan margin bunga bersih sebesar 3,06%.

Pendapatan nonbunga meningkat terutama dari keuntungan instrumen keuangan yang diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) dan keuntungan investasi sesuai dengan kondisi pasar. Pendapatan biaya meningkat dari kartu kredit, bancassurance, dan layanan reksa dana yang terus berkinerja baik.(Drp)

pasang iklan di sini