
Peluang News, Jakarta – International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional memprediksikan kinerja ekonomi Indonesia stagnan di kisaran 5% hingga 2025 mendatang.
Hal itu tersirat dalam laporan Article IV Consultation tahun 2024 yang dirilis pada Rabu (7/8/2024), yang menyebutkan ekonomi Indonesia di tahun ini diperkirakan tumbuh 5% dan di 2025 sebesar 5,1%.
Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dari capaian dua tahun terakhir. Tahun lalu, ekonomi tumbuh sebesar 5,05%, lebih rendah dibanding capaian 2022 yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,31%.
Menanggapi laporan IMF tersebut, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menyatakan bahwa proyeksi tersebut tetap tinggi di tengah beberapa risiko yang perlu diwaspadai seperti volatilitas harga komoditas, perlambatan pertumbuhan negara mitra dagang utama, dan efek limpahan (spillover) akibat kondisi high-for-longer pada keuangan global.
“Proyeksi positif IMF sejalan dengan asesmen Bank Indonesia yang memperkirakan bahwa perekonomian Indonesia tetap tumbuh dengan baik,” ujar Erwin dalam keterangan persnya, Kamis (8/8).
IMF, lanjutnya, memberikan rekomendasi untuk mempertahankan kehati-hatian kebijakan fiskal Indonesia, melanjutkan reformasi untuk melindungi ketahanan sektor keuangan dan mendukung pendalaman pasar keuangan.
Erwin menegaskan Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk memitigasi risiko ketidakpastian global dengan tetap menjaga independensi dalam mencapai tujuan yang diamanatkan undang-undang.
“Koordinasi kebijakan moneter dan fiskal juga diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sektor keuangan serta momentum pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. (Aji)