hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Hilirisasi Industri Capai Rp136,6 Triliun, Kemenperin Gandeng Pendidikan Vokasi

penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk menyelenggarakan Program Kelas Hilirisasi bagi mahasiswa Program Diploma 3 di Politeknik ATI Makassar. Foto: Ist
penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk menyelenggarakan Program Kelas Hilirisasi bagi mahasiswa Program Diploma 3 di Politeknik ATI Makassar. Foto: Ist

Peluang News, Jakarta-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya dalam mendorong kebijakan hilirisasi industri nasional. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa hilirisasi berperan penting dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 7–8 persen.

“Kebijakan hilirisasi tidak hanya difokuskan pada beberapa komoditas saja, tetapi juga dilakukan pada seluruh komoditas yang dapat menciptakan nilai tambah tinggi, yang pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Agus di Jakarta, Kamis (10/7).

Agus menyebut, realisasi investasi di sektor hilirisasi mencapai Rp136,6 triliun pada kuartal I tahun 2025, naik 79,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Capaian ini berkontribusi sebesar 29,3 persen dari total investasi nasional. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap hilirisasi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan, menekankan pentingnya sinergi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung hilirisasi.

“Saat ini, Kemenperin memiliki 13 pendidikan tinggi vokasi, 9 SMK, dan 7 balai diklat industri. Semuanya aktif dalam menyediakan SDM industri yang kompeten dan berdaya saing global,” jelas Masrokhan.

Salah satu langkah konkret terlihat di Politeknik ATI Makassar, yang menjalin kerja sama dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melalui Yayasan IMIP Peduli. Kerja sama ini diwujudkan dalam bentuk Program Kelas Hilirisasi untuk mahasiswa Program Diploma 3, dengan penandatanganan perjanjian pada Selasa (8/7).

Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri, menandatangani perjanjian tersebut bersama Ketua Yayasan IMIP Peduli, Irsan Widjaja, mewakili HR Director PT IMIP Achmanto Mendatu.

“Kami percaya, adanya Kelas Hilirisasi ini semakin memperkuat sinergitas PT IMIP sebagai mitra strategis kami. Ini adalah kontribusi nyata untuk pendidikan vokasi dan pemenuhan kebutuhan SDM industri sektor pengolahan mineral dan logam,” ujar Basri.

Di sisi lain, Achmanto menegaskan bahwa kelas hilirisasi adalah bentuk nyata kepedulian PT IMIP terhadap pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia. “Harapannya, mahasiswa tertarik menekuni sektor hilirisasi dan saat lulus nanti siap terjun ke industri,” katanya.

Ia juga menyebut bahwa PT IMIP akan mengirimkan dosen praktisi industri untuk mengajar langsung dan ikut menyusun kurikulum bersama pihak kampus. “Kami berikan dukungan beasiswa penuh untuk 120 mahasiswa dari empat program studi,” ungkapnya.

Keempat program studi tersebut adalah Teknik Manufaktur Industri Agro, Teknik Industri Agro, Teknik Kimia Mineral, dan Otomasi Sistem Permesinan. Program beasiswa ini akan berlangsung selama tiga tahun, dimulai pada tahun ajaran 2025/2026.

pasang iklan di sini