hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Hero Catat Rugi Bersih Rp550, 89 Miliar Semester Pertama 2021

JAKARTA— PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp550, 89 miliar  pada semester pertama 2021 ini. Jumlah ini meningkat sebesar 169,95%  dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy), yaitu sebesar Rp202,08 miliar

Presiden Direktur HERO, Patrik Lindvall, mengakui  buruknya kinerja perusahaan terjadi karena dampak negatif pandemi.

Hal ini ditunjukkan dengan  turunnya pendapatan bersih perusahaan dari semula mencapai Rp4,95 triliun, kini menyusut 26% menjadi hanya sebesar Rp3,66 triliun.

“Pendapatan ini terdiri dari pendapatan eceran sebesar Rp 4,12 triliun, pendapatan konsinyasi sebesar Rp381,51 miliar dan pendapatan restoran sebesar Rp 49,13 miliar,” ujar Patrick dalam keterangan pers, Selasa (3/8/21).

Lanjut dia, terdapat potongan rabat atau diskon sebesar Rp640,11 miliar dan potongan konsinyasi sejumlah Rp244,82 miliar.

Meski pendapatan turun, beban usaha HERO malah tercatat naik 12,67% menjadi Rp1,72 triliun dari semula Rp1,53 triliun.  Sementara komponen gaji dan tunjangan mengalami peningkatan menjadi Rp757,64 miliar, sebelumnya komponen tersebut berjumlah Rp531,81 miliar.

Peningkatan tersebut tidak sejalan dengan jumlah karyawan perusahaan terus mengalami penurunan.

Pada akhir Juni 2021 total karyawan HERO mencapai 7.248, angka ini berkurang 2.669 orang dari akhir Desember tahun lalu sebanyak 9.917 karyawan, yang juga turun dari akhir Desember 2019 sebanyak 11.075 karyawan.

Pada akhir Juni 2018 karyawan HERO tercatat mencapai 14.112 orang, yang berarti dalam 3 tahun terakhir terpangkas hampir setengahnya.

Kinerja keuangan underlying bisnis ritel Groseri PT Hero pada semester pertama terus terkena dampak negatif dikarenakan pandemi maupun restrukturisasi yang telah diumumkan.

“Pembatasan sosial yang ketat, larangan perjalanan domestik dan penutupan atau pemberlakuan pembatasan perdagangan yang ketat di pusat perbelanjaan/mal telah mengubah pola belanja pelanggan secara substansial,” tambah Patrick.

Patrik juga kembali menegaskan bahwa gerai Giant yang ditutup akan disulap menjadi gerai IKEA atau Hero.

Lanjutdia, perseroan terus  berkomunikasidengan pihak ketiga sehubungan dengan divestasi sejumlah toko dan properti yang dimiliki yang diharapkan transaksi tersebut dapat selesai pada kuartal ketiga.

Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan aset akan memberikan PT Hero pendanaan untuk mendukung inisiatif pertumbuhannya di masa depan,” kata Patrik.

Pada perdagangan sesi I (3/8/21) pukul 14.06 WIB di pasar modal, saham HERO terhenti di harga Rp1.850/saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp7,7 triliun.

Dalam seminggu saham ini turun 1,86%, selama sebulan terakhir naik 33,57% dan sejak awal tahun telah tumbuh hingga 122,89%.

pasang iklan di sini