
Peluang News, Jakarta – Harga bahan bakar minyak (BBM) Shell milik perusahaan migas Shell Indonesia sejak 3 Januari 2025 diturunkan.
BBM jenis Shell Super, misalnya, yang semula Rp12.930 per liter pada 1 Januari 2025, menjadi 12.810 per liternya.
Untuk jenis Shell V-Power, terjadi penurunan sebesar Rp120 per liter, yakni dari Rp13.650 per liter menjadi Rp13.530 per liter. Demikian dikutip dari laman resmi Shell Indonesia di Jakarta, Senin (6/1/2025).
Sedangkan untuk BBM Shell jenis Shell V-Power Diesel, terjadi penurunan sebesar Rp120 per liter, yakni dari Rp14.150 per liter menjadi Rp14.030 per liter.
Selanjutnya untuk BBM Shell jenis Shell V-Power Nitro+, turun Rp120 per liter, yakni dari Rp13.850 per liter menjadi Rp13.730 per liter.
Keputusan penurunan BBM ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan sektor industri yang bergantung pada bahan bakar fosil.
Di pihak lain, PT Pertamina (Persero) melakukan pembaruan BBM untuk beberapa wilayah tertentu yang berlaku mulai 1 Januari 2025, khususnya untuk BBM nonsubsidi.
Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai Perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. Bunyi laman resmi Pertamina yang dikutip dari Jakarta, Rabu (1/1/2025),
Di Jabodetabek, terpantau harga BBM juga mengalami perubahan. Kenaikan harga BBM berlaku pada Dexlite dari harga Rp13.400 per liter naik menjadi Rp13.600/liter, dan Pertamina Dex dari harga Rp13.800/liter menjadi Rp13.900/liter.
Harga BBM nonsubsidi lainnya turut mengalami kenaikan pada Januari 2025, yaitu harga Pertamax dari harga Rp12.100/liter menjadi Rp12.500/liter, Pertamax Turbo dari Rp13.550/liter menjadi Rp13.700/liter, Pertamax Green 95 dari Rp13.150/liter menjadi Rp13.400/liter.
Diketahui, sejumlah BBM yang tidak mengalami perubahan harga, yaitu Pertalite Rp10.000/liter dan Biosolar (subsidi) Rp6.800/liter. []