CIMAHI—Berhenti bekerja di pabrik, tidak lantas membuat seorang Siti Mudrikah, 47 tahun menggantungkan nafkah pada suami untuk menghidupi dirinya dan tiga anaknya. Siti malah banting stir menjadi pengusaha. Yang terlintas di pikirannya jualan cemilan kacang, yaitu kacang telur dan kebetulan dia besar di keluarga yang gemar memasak.
“Karena kacang bawang sudah banyak yang buat, makanya saya membuat kacang telur. Sekalipun saya juga menjual kacang bawang,” cetus perempuan kelahiran 1971 ketika dihubungi Peluang, Rabu (15/8/2018).
Ketika memulai usahanya pada 2010, modal awal Siti hanya Rp50 ribu. Dia membeli kacang hanya setangah kilogram. Dari jumlah itu dia buat 100 bungkus, dijualnya Rp400 per bungkus. Tidak semuanya terjual habis.
Namun usahanya tak kenal lelah, memasarkan produk lewat media sosial,konsiyasi di sejumlah toko dan masuk pasar swalayan membuat bisnisnya berkembang. Produknya dijual varian ukuran mulai dari ketengan seharga Rp400 hingga bal-balan.
Brand jualannya lah laudia, diambil dari gabungan nama tiga anaknya. Namun ketika disinggung bahwa nama itu mirip dengan nama seorang artis muda, Siti hanya tergelak. “Itu kebetulan saja,” cetusnya.
Omzet tertinggi yang pernah dinikmatinya Rp25 juta per bulan, terutama Ramadan. Namun dia juga pernah hanya mendapat Rp5 juta per bulan. Produk kacang Laudia merupakan homemade, di kerjakan di kediaman Siti di kawasan Cimahi, Jawa Barat.
“Saya juga pernah mendapat kesempatan menjual di Dusun Bambu (wahana wisata di Lembang, Kabupaten Bandung Barat) selama tiga bulan. Itu cukup membantu penjualan,” ucap Siti.
Produk Laudia-Foto: Facebook Laudiakacang.Ke depannya Siti berniat melakukan diversifikasi usaha dengan menjual produk kripik talas. “Niatnya sudah lama, namun waktu dulu tenaganya belum ada. Kini saya siap,” pungkas Siti (Irvan Sjafari)